Striker Timnas Indonesia U-23, Ramadhan Sananta. (PSSI)
REPUBLIKBOBOTOH.COM - Program pemusatan latihan atau TC Timnas Indonesia U-23 di Kota Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), dimulai hari ini, Selasa 2 April 2024.
TC Timnas Indoensia U-23 di Dubai digelar sampai 10 April 2024 mendatang yang merupakan persiapan menghadapi putaran final Piala Asia U-23 2024 Qatar.
Rombongan skuad Timnas Indonesia U-23 terbang ke Dubai pada Senin petang kemarin, 1 April 2024, dan dikabarkan tiba pada tengah malam waktu setempat.
"Terima kasih untuk semuanya, tadinya kita merasa akan sulit kita bisa berangkat tanggal 1 dengan banyak pemain, tetapi pak Erick Thohir, owner tim dan pelatih liga 1, bersatu bantu timnas U-23, terima kasih," kata pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
"Sebagai pelatih, waktu persiapan dua pekan tentu kurang cukup. Namun dalam waktu singkat ini, kami akan memanfaatkan waktu persiapan dengan sebaik-baiknya dengan kerja keras demi hasil terbaik," tambahnya.
Pada ajang Piala Asia U-23 2024 Qatar yang digelar mulai 15 April sampai 3 Mei 2024, Indonesia tergabung di grup A bersama tuan rumah Qatar, Yordania dan Australia. Di mana juara dan runner up dari empat grup, berhak lolos ke babak perempat final.
Piala Asia U-23 2024 bukan hanya sekadar mencari negara terkuat di kelompok usia 23 tahun, juga merupakan ajang kualifikasi untuk menentukan tiga negara yang akan menjadi wakil Asia di Olimpiade 2024 Paris.
Nantinya pemenang laga semifinal Piala Asia U-23 2024 dipastikan lolos ke Olimpiade 2024 Paris, sementara tim yang kalah di semifinal akan diadu dalam laga playoff untuk memperebutkan tiket ketiga atau tiket terakhir lolos ke Olimpiade 2024.
Baca Juga : Kabar Buruk Datang dari Nick Kuipers dan Stefano Beltrame
Dalam sejarahnya, Indonesia pernah tampil di Olimpiade, tepatnya ketika diselenggarakan di Melbourne pada tahun 1956. Bahkan, ketika itu Indonesia membuat kejutan setelah menahan imbang tim favorit, Uni Soviet di babak perempat final.
Karena saat itu belum menerapkan babak adu tendangan penalti dalam menentukan pemenang, Indonesia dan Uni Soviet kembali bertemu dalam laga reply. Skuad Garuda akhirnya takluk 0-4 di pertandingan ulangan tersebut.
Sekadar diketahui pertandingan sepak bola di Olimpiade secara historis gengsinya sempat berada di atas Piala Dunia. Meski sempat dipandang sebelah mata di beberapa edisi penyelenggaraan, tetapi dalam perjalanannya gengsi Piala Dunia bisa mengalahkan pertandingan sepak bola Olimpiade seperti yang terjadi sekarang.**