Febri Hariyadi dan Henhen Herdiana. (MO Persib)
RBCOM - Keberhasilan Persib Bandung jadi juara Liga 1 musim 2023-2024, tentunya akan menjadi kisah yang akan selalu dikenang oleh seluruh anggota tim yang membela Maung Bandung musim ini.
Termasuk Febri Hariyadi dan Henhen Herdiana, rekan bermain yang sudah bersahabat sejak masih menjalani karier di level junior. Keduanya kini masuk dalam buku sejarah emas Persib.
Keberhasilan Febri dan Henhen membawa Persib juara Liga 1 musim 2023-2024, juga membuat mereka mengikuti jejak Deden M Natshir yang saat ini membela Dewa United.
Febri, Henhen dan Deden merupakan bagian dari generasi emas sepak bola Jawa Barat saat meraih medali emas di PON 2016 dengan mengandaskan Sulawesi Selatan di final lewat adu penalti.
Deden sudah lebih dahulu merasakan gelar juara bersama Persib di ISL musim 2014, atau sebelum dia ikut ambil bagian dalam keberhasilan tim sepak bola Jabar meraih medali emas PON 2016.
Kiper asal Soreang, Kabupaten Bandung, tersebut memang saat itu lebih banyak duduk di bangku cadangan. Namun, Deden tetap adalah bagian dari skuad Persib saat jadi juara ISL musim 2014.
Yang menarik, Febri seolah terlahir kembali di saat yang tepat. Ketika banyak pihak yang menilainya sudah habis, Febri membuktikan lewat penampilan dan kontribusi positif di beberapa laga terakhir reguler series hingga babak championship series.
Baca Juga : Ini Jadwal Kepulangan Persib ke Bandung dan Rute Pawai Juara, Bobotoh Siap-siap Konvoi
Satu gol dia ciptakan saat membantu Persib meraih kemenangan 3-0 atas Bali United pada leg kedua semifinal Liga 1 2023-2024 di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
Sementara Henhen, mengukir cerita tak terlupakan di saat banyak bobotoh menyesali kepergian I Putu Gede Juni Antara yang terpaksa harus kembali ke Bhayangkara FC karena alasan ikatan dinas sebagai anggota Polri.
Persib memutuskan mengakhiri masa pinjam Henhen di Dewa United dengan 'kompensasi' meminjamkan Robi Darwis. Mungkin akan beda ceritanya bagi Henhen dan juga Persib, jika Bhayangkara FC tidak 'memaksa' Putu Gede kembali.**