RBCOM - Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak buka suara atas hasil minor yang didapat timnya di AFC Champions League (ACL) 2 2024/2025. Bojan Hodak mengungkapkan kompetisi ini memiliki perbedaan level dibandingkan dengan kompetisi Liga 1 2024/2025.

Bojan Hodak heran, masih ada sejumlah pihak yang memandang sebelah mata para pesaing Persib di fase grup ACL 2. Seharusnya mereka melihat upaya yang sudah dilakukan masing-masing kesebelasan dalam mempersiapkan diri menghadapi kompetisi tersebut

"Di ACL orang-orang tidak realistis dan mereka mengatakan bahwa ini grup yang mudah. Jadi ini level yang lebih tinggi tapi orang-orang tidak mengerti. Mereka tidak paham jika tim China bekerja lebih keras dua kali lipat dari kami, dan kami di grup ini ada di posisi terbawah.

"Bisa dilihat klub China, atau bisa dilihat Port, mereka adalah salah satu tim terkaya di Thailand dalam 10-15 tahun terakhir dan mereka bisa mendatangkan kapten timnas Indonesia, karena mereka punya uang.

Baca Juga : Ini Faktor yang Membuat Perasaan Pemain Persib Tetap Terjaga

"Tim dari Singapura, orang yang menjadi pemiliknya adalah salah satu orang terkaya di Singapura. Untuk tim dari China, saya tidak perlu bicara lagi, jadi wajar kami berada di dasar klasemen grup dengan alasan. Jadi bagi saya, jika dibandingkan dengan situasi di luar lapangan, dengan dibandingkan dengan apa yang terjadi dalam lapangan, kami terbilang seimbang," buka Bojan.

Bojan menambahkan, Persib juga mengemban beban berat karena wakil Indonesia selalu tak berdaya di kompetisi mancanegara. Apalagi jika membandingkan anggaran dengan tiga tim lainnya, ia yakin Persib menjadi tim dengan anggaran yang paling rendah.

"Ini bukan karena ada seseorang yang membenci kami, tapi hasil dari klub Indonesia cukup buruk dalam 20 tahun terakhir, karena pemain yang didatangkan, kami tidak punya budget yang besar," terangnya.

Perbedaan anggaran melahirkan dampak yang bisa dirasakan langsung tim. Jika Persib memiliki anggaran belanja yang besar, maka ia optimis, para pemain bisa terhindar dari kesalahan yang berakibat fatal.

Baca Juga : Prediksi Bojan Hodak Jelang Timnas Indonesia versus Bahrain

"Hanya kesalahan individual yang menjadi perbedaan. Jika merekrut pemain yang lebih bagus, tentu akan membuat kesalahan bisa lebih sedikit dilakukan. Tapi seperti yang saya katakan, ada fans yang tidak realistis," ujar Bojan.

Sepakbola juga disebut Bojan tidak bisa disamakan dengan permainan konsol yang dengan mudah mengubah pemain dalam waktu singkat. Ada banyak hal harus diperhitungkan demi mengembangkan reputasi klub di level yang lebih baik.

"Ini bukan bermain playstation, ada perbedaan level, perbedaan pengetahuan dan banyak hal lainnya seperti lapangan latihan, fasilitas bermain. Jadi bagi kami ini jadi pengalaman yang bagus. Hal bagus untuk pemain dan staf untuk pergi melihat apa itu Liga Champions, bagaimana fasilitas top," tutupnya.***