REPUBLIKBOBOTOH.COM - Kepala pelatih Persib, Robert Alberts, menanggapi regulasi baru extraordinary competition Liga 1 2020. Pelatih asal Belanda itu masih menunggu kejelasan aturan lima pergantian pemain.
Sampai saat ini belum ada kejelasan terkait aturan pergantian pemain tersebut, padahal restart kompetisi akan dimulai pekan depan. Seharusnya menurut Robert, seluruh klub sudah menerima rilis dari PSSI dan operator kompetisi.
"Saya terima soal aturan itu tadi pagi, tapi masih belum jelas bagaimana (mekanisme lima pergantian pemain). Interpretasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia belum dipahami oleh tim pelatih kami, mereka belum bisa menerjemahkan ke dalam Bahasa Inggris yang baik saat ini," kata Robert, Rabu (23/9/20).
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Oleh sebab itu, kubu Persib masih menunggu kejelasan dari PSSI melalui surat resmi tentang teknis aturan baru tersebut.
"Jadi kami harus melihat lebih dulu bagaimana bisa menggunakan lima pergantian itu. Memang lima pergantian, tapi bagaimana peraturan dari lima pergantian itu dan bisa dilakukan di kondisi seperti apa. Jadi belum ada kejelasan dan belum ada surat resmi dari PSSI," lanjutnya.
Lebih lanjut, Robert menilai aturan pergantian baru itu sangat efektif diterapkan dalam lanjutan Liga 1 2020. Mengingat, seluruh tim yang akan melakoni tandang harus menggunakan perjalanan darat ke kota tujuannya.
Ditambah lagi dengan melihat padatnya jadwal kompetisi, aturan lima pergantian pemain tentunya akan membantu setiap pelatih untuk merotasi pemain di setiap pertandingan.
"Dalam situasi saat ini, dengan perjalanan dan padatnya jadwal tentunya pemakaian pergantian pemain sangat berguna. Jika kami bisa melakukan lima pergantian seperti peraturan di Eropa atau belahan dunia lainnya itu positif, karena akan menghadapi musim kompetisi yang sangat sibuk, lima bulan sejak Oktober nanti.
"Jadi lima pergantian tentu bagus tapi bagaimana bisa melakukan itu, kami masih menunggu klarifikasi," pungkasnya.
(Afy Ramdhan)
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Editor: M Taufik