REPUBLIKBOBOTOH - Robert Alberts bicara kemungkinan terburuk jika Liga 1 2020 berlanjut di tengah pandemi Covid-19. Dengan segala resikonya, dia berpendapat bahwa bukan tidak mungkin sepakbola terus berjalan di Indonesia.
Pandemi global Covid-19 yang mulai merebak di Tanah Air sejak awal tahun 2020 membuat sepakbola hiatus pada Maret lalu. Hingga sekarang, belum ada kepastian terkait masa depan kompetisi akan digelar kembali.
Robert berpendapat virus corona adalah penyakit yang harus ditakuti seperti virus-virus lainnya. Oleh sebab itu dia sepakat seluruh masyarakat agar mengikuti imbauan pemerintah yang mengajak kita semua untuk menerapkan protokol kesehatan yang baik.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
"Saya pikir di seluruh dunia sudah mempelajari bahwa covid mendadak menjadi kenyataan, lalu kami mengikuti instruksi menjaga kesehatan dan keselamatan sebisa mungkin. Dan covid juga tetap ada di sekitar kami layaknya penyakit lainnya, seperti malaria, demam berdarah yang juga mematikan," kata Robert, Senin (19/10/20).
"Semua orang juga harus melindungi diri mereka supaya tidak terkena gigitan nyamuk. Dan ini adalah sesuatu yang harus bisa diterima untuk hidup bersama. Karena orang-orang juga saat ini masih belum tahu cara paling efektif dalam memerangi Covid-19," ucapnya lagi.
Meski sampai saat ini belum ada anti-viral dari virus corona tersebut, Robert berharap kompetisi sepakbola di Indonesia bisa bergulir kembali, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan ketat sama seperti di negara-negara Eropa.
Namun kenyataannya yang terjadi di Indonesia, pihak kepolisian urung mengeluarkan izin keramaian pertandingan karena beberapa alasan. Salah satunya melihat grafik penyebaran Covid-19 yang belum melandai.
"Sambil menunggu ilmuan melakukan percobaan, kegiatan olahraga di seluruh dunia sudah dilanjutkan, tapi di Indonesia ada kegiatan politik yang diutamakan. Meskipun PSSI dan LIB sudah menyetujui liga boleh dilanjutkan, pihak otoritas lain masih bisa membatalkannya.
"Kalian tidak akan melihat ini di negara lain, ini berbeda. Jika liga berjalan, polisi yang harus mengikuti instruksi. Tapi di sini berbeda, itu yang saya katakan tadi, struktur politiknya berbeda dan kami harus menerimanya karena ini budaya di negara ini," jelas Robert.
(Afy Ramdhan)
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Editor: M Taufik