Ilustrasi. (Ligaindonesiabaru.com)
REPUBLIK BOBOTOH - Hasil rapat Executive Committee (Exco) atau Komite Eksekutif PSSI yang memutuskan meniadakan sistem degradasi dikecam sejumlah pihak karena dinilai sebagai kemunduran bagi sepak bola Indonesia.
Anggota Exco PSSI, Hasani Abdulgani mengatakan, diperlukan pemahaman dari banyak pihak terkait keputusan menghapus sistem degradasi.
"Orang banyak yang bertanya soal ini, kenapa begini? Kalau orang tak punya klub, susah menceritakannya," kata Hasani dinukil dari Bola.com, Kamis 6 Mei 2021.
"Apalagi kalau seorang suporter. Bagi seorang yang punya klub, ini sangat berat. Bagi seorang yang punya perusahaan, hari ini sangat berat. Sebab apa? Inilah dampak dari situasi saat ini."
"Ditambah kompetisi musim ini tanpa penonton. Klub tak dapat pemasukan kecuali subsidi dari operator kompetisi. Melalui pertimbangan-pertimbangan itu, klub-klub ini nantinya tidak akan maksimal karena faktor ekonomi. Bisa-bisa kalau kami paksakan, klub bisa mundur," jelas Hasani.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
PSSI memutuskan Liga 1 2021/2022 yang rencananya digelar pada 3 Juli 2021, tidak mengenal format degradasi.
Sistem Promosi dari Liga 2
Namun demikian sistem promosi dari Liga 2 masih ada, namun jumlahnya berkurang menjadi dua dari biasanya tiga tim yakni juara Liga 2, runner-up dan tim peringkat ketiga.
Dengan begitu, Liga 1 musim berikutnya atau musim 2022-2023, jumlah klub peserta akan bertambah menjadi 20 tim pada musim depan.
Hasani berani menjamin, keputusan ini bukan sepihak datang dari PSSI. Exco PSSI, dalam rapatnya pada 3 Mei 2021, menghimpun desakan dari mayoritas klub yang menginginkan ketiadaan degradasi.
"Jadi, dengan segala pertimbangan, kami bilang, ya sudahlah, akhirnya teman-teman Exco PSSI ada yang setuju dan tidak, tapi mayoritas sepakat kalau Liga 1 2021.2022 tidak ada degradasi," tutur Hasani.
"Namun, untuk musim depan, Liga 1 kembali ke format awal. Kembali akan menggunakan sistem degradasi," terangnya. (RB)
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Editor: M Taufik
