Liga 1 Dipusatkan di Pulau Jawa Belum Final dan Berpotensi Dianulir, Ini Alasannya

Liga 1 Dipusatkan di Pulau Jawa Belum Final dan Berpotensi Dianulir, Ini Alasannya Ilustrasi. (Dok. Republik Bobotoh)

REPUBLIK BOBOTOH - PSSI memastikan penyelenggaraan Liga 1 yang akan dipusatkan di Pulau Jawa dengan sistem series di enam provinsi mulai Juli 2021 mendatang masih tahap rencana alias belum final.

Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi kepada wartawan saat melayat ke rumah duka ibunda Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan di Jalan Tubagus Ismail, Kota Bandung pada Selasa, 1 Juni 2021.

Yunus menjelaskan, pemusatan kompetisi Liga 1 di Pulau Jawa masih tahap rencana. Artinya masih bisa berubah tergantung situasi dan kondisi ke depan.

Pasalnya, PSSI dan operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) masih mempertimbangkan tingginya penularan Covid-19 di dalam negeri.

Selain itu gelaran Liga 1 akan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Bahkan, PSSI juga berencana akan mengeluarkan aturan agar setiap klub menghindari penggunaan pesawat saat hendak berlaga di markas lawn.


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


"Benar, memang rencananya demikian karena dalam rangka efisiensi dan dalam rangka protokol kesehatan, kita juga menghindari kawan kawan yang hilir mudik naik pesawat away-nya, kemudian ada pemikiran dari PSSI dan LIB kiranya untuk prokes dan pandemi ini jadi prioritas kita," katanya.

Liga 1 2021/2022 direncanakan digelar di Pulau Jawa dengan sistem series di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta. Namun pemilihan tersebut masih dalam perencanaan dan masih harus melalui proses kristalisasi.

"Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogja, dan masuk lagi sini Jabar, dan DKI untuk tanggal tempatnya masih dalam proses," tambahnya.

Sementara terkait sistem degradasi dan promosi, Yunus menegaskan Liga 1 tetap menerapkan sistem tersebut. "Pasti, tetap sesuai dengan degradasi dan promosi," tuntasnya. (Raffy Faraz Ramadhan)

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Editor: M Taufik

Piksi

Berita Terkini