REPUBLIK BOBOTOH - Rancangan yang disusun PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait berapa banyak tim yang promosi dari Liga 2 ke Liga 1 dan tim yang terdegradasi ke Liga 3 menuai kritikan.
Opsi yang ditawarkan PT LIB terkait sistem promosi dan degradasi di Liga 2 memang masih sebatas wacana, tapi itu membuat Presiden Hizbul Wathan FC (HWFC), Dhimam Abror keberatan dan menilai penyelenggara kompetisi tidak memihak klub dan tidak peka pada situasi saat ini.
Menurut Dhimam Abror, idealnya tim yang terdegradasi dari Liga 2 ke Liga 3 cukup 4 tim atau tim urutan terbawah dari masing-masing grup.
"Kami harus melihat dapat subsidi berapa. Kalau tidak mencukupi, tentu sangat sulit. Apalagi, kami tim Liga 2 ini tidak dapat bagian hak siar," paparnya dikutip dari laman Jawa Pos, Jumat 4 Juni 2021.
Pemasukan dari tiket penonton juga dipastikan tidak akan diperoleh oleh klub karena kompetisi digelar di tengah situasi pandemi Covid-19.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
"Lalu, pendapatan dari mana? Harusnya LIB sebagai operator juga melihat situasi yang ada,” ujarnya.
Sebelumnya dalam virtual meeting anara PT LIB dengan klub-klub Liga 1 dan Liga 2 dibahas soal format dan sistem kompetisi, termasuk Liga 2.
Untuk Liga 2 nantinya akan melibatkan 24 klub yang dibagi dalam empat grup yang masing-masing dihuni 6 tim.
Dua tim teratas berhak lolos ke babak 8 besar untuk memperebutkan tiga tiket promosi ke Liga 1.
Sementara dua tim terbawah dari masing-masing grup akan terdegradasi ke Liga 3 musim depan.
Opsi awal Liga 2 musim 2021:
- Terdapat 24 kontestan.
- Dibagi dalam empat grup dengan masing-masing grup berisi enam tim.
- Setiap klub di masing-masing grup main double round-robin (10 pertandingan).
- Dua tim yang menempati posisi teratas di masing-masing grup akan melaju ke babak 8 besar.
- Dua tim terbawah tiap grup langsung terdegradasi. (RB)
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Editor: M Taufik