REPUBLIK BOBOTOH - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts bereaksi atas keputusan penyelenggara Piala Wali Kota Solo yang menunda pelaksanaan turnamen. Tapi bukan penundaan turnamen yang membuat pelatih asal Belanda itu merasa terusik.
Penyelenggara telah menyampaikan alasan turnamen ditunda karena angka penularan Covid-19 di Jawa Tengah cenderung meningkat. Di lain sisi Robert memandang keputusan itu juga dipengaruhi unsur politik.
Jadwal terbaru, turnamen Piala Wali Kota Solo akan dimainkan dari 27 Juni sampai 3 Juli 2021. "Saya hanya bisa tertawa, saya tidak bisa bicara apa-apa. Saya tidak mau terlibat dalam politik Indonesia, saya hanya bisa tertawa," ungkap Robert.
Selain keputusan menunda, isu lain yang membuat Robert ingin tertawa adalah terkait regulasi turnamen di mana tim-tim Liga 1 hanya diizinkan memakai para pemain asingnya saat berhadapan melawan tim Liga 1.
Tapi jika lolos ke final, kata Robert, baik Persib maupun tim Liga 1 lainnya yang memiliki pemain asing dilarang memainkan pemain asingnya di partai puncak. Regulasi inilah yang membuat Robert merasa tak kuat ingin 'tertawa'.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Panitia penyelenggara sepertinya ingin menerapkan prinsip 'keadilan' di laga final karena klub-klub Liga 2 tak memiliki pemain asing. Dari empat klub Liga 1 yang diundang, hanya Arema yang belum memiliki pemain asing.
Sekadar diketahui turnamen Piala Wali Kota Solo disetting mempertemukan klub Liga 1 dan Liga 2 di final. Karenanya drawing pertandingan dibuat khusus berdasarkan kasta liga masing-masing tim peserta. Klub Liga 1 akan berhadapan lawan sesama klub Liga 1 hingga semifinal, begitupun dengan klub Liga 2.
"Dan yang saya dengar, ini sangat mengherankan, dari meeting hari ini dikatakan bahwa kami bisa bermain dengan empat pemain asing, tapi ketika kami melaju ke final tidak bisa bermain dengan pemain asing," urainya.
"Maka saya tertawa lagi ketika mendengarnya. Bagaimana kamu bermain di turnamen, memulai dengan semua pemain, tetapi di final mereka tidak bisa bermain," ujar Robert.
"Saya hanya tertawa, saya tidak tahu apa yang harus dikatakan, tapi orang-orang harus tahu apa yang terjadi. Ayolah fokus untuk liga, mari serius."
"Tim mulai bersiap, memanggil pemain asingnya. Siapa yang mau datang ke Indonesia dengan kondisi hanya digaji 25 persen dan masih belum ada kabar resmi mengenai liga, hanya sekadar kami mendapat izin menggelar liga tapi tidak ada yang sudah dipastikan."
"Bagaimana berbicara dengan pemain (asing) di luar sana, bagaimana meyakinkan mereka terhadap sepakbola Indonesia. Kami melakukan yang terbaik tapi mendapat kabar seperti ini lagi, ini tidak mudah bagi pemain dan pelatih, ini situasi yang sangat sulit," tuntasnya. (Raffy Faraz Ramadhan)
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Editor: M Taufik