REPUBLIKBOBOTOH - Merapatnya dua mantan pemain Timnas Indonesia yang terlibat tindakan indisipliner, Nurhidayat Haji Haris dan Yudha Febrian ke AHHA PS Pati mengundang reaksi pro dan kontra.
Atta Halilintar selaku chairman AHHA PS Pati tak menampik soal adanya komentar miring yang tertuju pada dua pemain tersebut. Namun ia meyakini bahwa kedua pemain tersebut masih bisa diandalkan.
"Kita sebenarnya kalau anak muda itu dirangkul bukan dipukul," kata Atta dikutip dari Antara.
"Kita ingin buktikan ke Indonesia bahwa mereka ini masih bisa menjadi andalan," ujar pria yang dikenal sebagai youtuber.
Atta menambahkan, klubnya ingin merangkul bakat-bakat muda yang kemudian bisa dididik menjadi penggawa Timnas Indonesia.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
"AHHA PS Pati ini ingin mendidik anak-anak muda yang kedepannya semoga bisa menjadi punggawa besarnya Timnas Indonesia," ujar Atta.
"Tinggal bagaimana menuntun mereka untuk memotivasi mereka terus untuk benar-benar menjadi pemain bola yang besar karena prestasinya," ungkapnya.
Terkait nama Yudha Febria, co-Chariman AHHA PS Pati, Putra Siregar merasa yakin dengan kemampuan pemain tersebut.
"Saya yakin dengan kerja keras Yudha Febrian dia akan buktikan 1-2 tahun ini dia akan menjadi anak bangsa yang akan membanggakan dan memperjuangkan di Timnas Indonesia," katanya. (HL)
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Editor: Helmi M Permana