REPUBLIK BOBOTOH - Pelatih Persib, Robert Alberts mengakui bahwa timnya harus bekerja ekstra guna mendapatkan tanda tangan Mohammed Rashid. Banyak kendala yang dihadapi Persib, salah satunya meyakinkan Rashid untuk gabung dengan timnya.
Meski sulit, selalu ada celah untuk setiap segala upaya. Robert menilai Rashid mulai jenuh dengan sepak bola Timur Tengah. Faktor kejenuhan tersebut, ternyata jadi faktor penentu yang membantu langkah Persib saat bernegosiasi dengan Rashid.
"Itu tidak mudah. Mungkin dia sedikit lelah bermain di Timur Tengah, dia juga sebenarnya punya darah Amerika, tapi lebih memilih membela negara asalnya Palestina," ujar Robert kepada wartawan pada Jumat, 18 Juni 2021.
Namun ada masalah lain yang harus dihadapi Persib mengenai masa depan kompetisi serta nominal gaji yang diterima Rashid.
Robert mengatakan, bahwa saat proses negosiasi, dua masalah tersebut menjadi pembahasan yang cukup panjang antara kedua belah pihak.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
"Masalahnya adalah belum ada (kepastian) liga dan juga belum digaji penuh di Indonesia. Jadi untuk berbicara dengan pemain asing untuk datang ke sini tidak mudah," tambahnya.
Persib yang tak putus asa terus berdiskusi dengan Rashid. Bak gayung bersambut, Robert mengatakan bahwa Rashid mulai memiliki gambaran soal Persib karena sempat dibicarakan oleh orang orang disekitarnya.
Setelah itu pria asal Belanda itu menjelaskan negosiasi antara kedua belah pihak berjalan dengan baik dan Rashid semakin tertarik untuk bergabung dengan timnya.
"Tetapi kami banyak berdiskusi, orang-orang juga banyak berbicara dengannya mengenai Persib. Jadi saya pikir dia punya gambaran jelas ketika sudah ada izin untuk liga digelar, hari ini juga ada pertemuan," terangnya.
"Jadi semua akan berjalan dengan baik jika sesuai rencana dan Rashid sangat tertarik untuk bergabung dengan kami," tuntasnya. (Raffy Faraz Ramadhan)
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Editor: M Taufik