REPUBLIK BOBOTOH - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts mengungkapkan, kiat suksesnya selama ini saat melatih klub di kawasan ASEAN tak lepas dari kemauannya untuk mempelajari situasi dan perkembangan sepak bola di mana dia berada.
Robert menegaskan, ketika sebuah tim bisa mencapai prestasi juara, itu dicapai melalui proses. Apa yang diraihnya ketika melatih dan membawa klub menjadi juara saat berkarier di Singapura, Malaysia dan Indonesia, bukan suatu kebetulan.
"Tidak ada yang namanya kebetulan ketika saya menukangi tim dari tiga negara berbeda dan membawa mereka juara tanpa mengalami kekalahan," kata Robert, Minggu 1 Agustus 2021.
"Karena rahasianya adalah saya selalu memperhatikan perkembangan sepak bola dan membuat tim saya lebih maju terhadap perkembangan taktik yang terjadi."
"Saya pernah mencatatkan raihan itu dengan dua klub Malaysia dan satu klub Singapura dan sekarang saya berusaha melakukannya bersama Persib," ujarnya.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Di Indonesia, Robert sukses membawa Arema FC juara ISL musim 2009-2010. Kemudian jauh sebelumnya, saat berkarier di Singapura, Robert berhasil membawa Home United juara Liga Singapura musim 1999.
Di Malaysia bersama Kedah FA, Robert juara Piala Malaysia 1993 dan juara Liga Premier Malaysia atau Divisi II Liga Malaysia 1993 serta juara Liga Premier Malaysia 2013 dengan Serawak FA.
"Tapi juga itu dipengaruhi oleh pemain yang tersedia. Jika saya pelatih Manchester City, saya bisa beli pemain apapun yang saya mau, dengan tim pemantau untuk mencari pemain sesuai dengan kebutuhan."
"Tapi kami di sini tidak bisa melakukannya, kami lihat situasi sekitar siapa saja pemain yang tersedia untuk bisa kita rekrut tanpa mengeluarkan uang transfer. Ketika pemain itu bergabung, lalu kita mulai sesuaikan kemampuannya dgn taktik terbaik untuk tim."
"Jadi saya selalu mencari tahu perkembangan yang terjadi di dunia sepak bola, tapi saya juga harus memastikan bahwa itu bisa diterapkan di level yang kami miliki dengan tidak mengenyampingkan kemenangan di pertandingan."
"Saya beri dua contoh buku yang sedang sya pelajari saat ini, satunya soal perkembangan terkini yang dibuat oleh FIFA. Ini buku yang sangat detail karena mengupas bagaimana mengembangkan kemampuan pemain dan sistem. Buku lainnya adalah soal laws of the game, kita harus tahu secara persis apa perkembangan soal laws of the game," tuntasnya.**
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Raffy Faraz | Editor: M Taufik