Ilustrasi Bobotoh di Stadion. (Kris Andieka/Republikbobotoh.com)
REPUBLIK BOBOTOH - Pelatih Persib Bandung Robert Alberts tak menampik bahwa bobotoh mempunyai peranan penting untuk timnya baik saat di luar maupun di dalam lapangan.
Namun untuk kondisi saat ini, pelatih asal Belanda tersebut rela apabila pemain ke-12nya 'tak ikut andil' pada pertandingan Persib.
Pandemi Covid-19 dan aturan tanpa penonton yang diputuskan operator pertandingan menjadi penyebab 'mengalahnya' Robert.
Ia ingin bobotoh dan seluruh suporter sepak bola di tanah air mengikuti aturan tersebut demi kelancaran kompetisi yang vakum selama 1.5 tahun akibat pandemi virus mematikan tersebut.
“Saya rasa ini untuk semua suporter di Indonesia dan terutama untuk Bobotoh, karena kami mencintai Bobotoh dan mereka juga mencintai kami," kata Robert dikutip dari laman resmi Liga 1.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
"Pemain sangat menikmati ketika bermain di depan Bobotoh, mereka pemain ke-12 bagi kami dan memberikan inspirasi untuk semua yang ada di sini, tapi jika kami ingin menyukseskan liga musim ini, suporter di semua klub dan dalam hal ini Bobotoh untuk mengikuti aturan dari kepolisian dan pemerintah,” imbuh eks pelatih PSM Makassar tersebut.
Mantan pemain Ajax Amsterdam tersebut menilai, mendukung tim kesayangan masing-masing dari rumah adalah keputusan yang bijak untuk saat ini.
Hal itu dinilai Robert akan mempengaruhi kebijakan yang akan dibuat ke depannya, termasuk kembalinya penonton ke stadion disaat penyebaran virus sudat bisa dikendalikan.
“Bahwa dukung tim kebanggaannya dari rumah dan mendukunglah secara bijak. Supaya pemain bisa bermain sepak bola lagi, Bobotoh nantinya boleh menonton langsung lagi dan juga sepak bola akan kembali ke gaya hidup orang Indonesia lagi,” lanjut Robert.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Helmi MP | Editor: Helmi M Permana
