Benarkah Persib Memiliki Skuat Termahal di Indonesia?

Benarkah Persib Memiliki Skuat Termahal di Indonesia? Logo Persib. (Republik Bobotoh/Adam Husein)

REPUBLIK BOBOTOH - Laman Transfermarkt menempatkan Persib Bandung sebagai klub dengan nilai aset pemain termahal atau tertinggi di Indonesia.

Bergabungnya gelandang timnas Indonesia, Mohammed Rashid dan Marc Klok, membuat Maung Bandung digadang-gadang menyandang predikat tim termahal menggeser Bali United.

Persib diperkirakan memiliki total nilai pasar mencapai 5,03 juta Euro atau sekira Rp85 miliar, lebih mahal Rp3 miliar dibandingkan Bali United.

Marc Klok jadi pemain dengan nilai pasar tertinggi di skuat Persib, mencapai 475 ribu Euro atau sekira Rp 8 miliar.

Lalu benarkah total nilai pasar skuat Persib musim 2021-2022 mencapai Rp85 miliar seperti dirilis Transfermarkt?


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


Tentunya tidak ada yang bisa memastikan, sebab angka tersebut hanya nilai estimasi. Bisa jadi kurang dari itu, atau bahkan lebih.

M Badres, salah seorang agen pemain yang dikenal sering menyalurkan pesepakbola ke klub-klub Liga 2 mengatakan, perkiraan nilai pasar pemain dan klub di Indonesia oleh Transfermarkt cenderung lebih tinggi dari kenyataannya.

Menurut Badres, kenyataannya lebih banyak pemain yang dihargai terlalu tinggi oleh Transfermarkt. Dia mencontohkan, total nilai pasar Persis Solo tidak mencapai Rp40 miliar seperti yang diestimasi Transfermarkt.

"Itu cuma harga pasaran. Sebenarnya tidak sesuai. Contohnya, Eky Taufik. Di Transfermrkt Rp3 miliar. Mungkin, di Solo, perkiraan saya hanya Rp500 juta. Assanur Rijal Torres Rp1,3 miliar, kontraknya perkiraan hanya Rp700 juta," ujar Badres dikutip dari laman Jawa Pos, Minggu 22 Agustus 2021.**

VIDEO

TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Penulis: Taufik | Editor: M Taufik

Piksi

Berita Terkini