RBNEWS - Jamu, minuman kesehatan khas lokal sudah tidak asing lagi di Indonesia. Pada pandemi Covid-19, jamu semakin dikenal masyarakat karena khasiatnya yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh.
Masyarakat khususnya Bobotoh, mungkin tidak asing dengan jamu kunyit asem, beras kencur dan berbagai jenis jamu lainnya yang bagi sebagian masyarakat mungkin saat ini menjadi konsumsi sehari-hari.
Apalagi di masa pandemi ini permintaan jamu makin meningkat karena dipercaya ampuh untuk imune booster dan penangkal virus.
Semakin tingginya minat masyarakat terhadap jamu, produsen pun semakin meningkatkan inovasinya.
Saat ini berbagai inovasi rasa jamu mulai dilakukan, termasuk oleh industri kecil pembuat jamu rumahan.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Di Bandung, kini ada jamu kekinian dalam kemasan botol siap saji yang mudah dibawa kemana-mana.
"Sejak pandemi dan lockdown, saya dan istri mulai berbisnis jamu dengan brand Jamu99 dan kini sudah berjalan 6 bulan" kata pemilik Jamu99 Agung Satriyo, Rabu 15 September 2021.
Dia menjelaskan, awalnya Jamu99 hanya memproduksi satu jenis saja, yaitu Jamu Kunyit Asem. Seiring meningkatnya permintaan pelanggan, akhirnya dia mulai memproduksi jamu jenis lainnya seperti beras kencur dan wedang jahe gula aren dalam botol kemasan 250 mL.
Melihat minat dan peluang pasar yang semakin besar, Jamu99 merasa tertantang untuk berinovasi, salah satunya dengan meluncurkan varian Jamu Latte.
"Jamu Latte dalam kemasan botol ini mungkin baru pertama kali ada di Bandung.
Pasalnya, Jamu jenis ini masih langka di pasaran apalagi dalam bentuk kemasan botol," tutur Agung.
Dia menjelaskan, meskipun komposisinya dari bahan rempah, namun Jamu latte rasanya lebih soft dan tidak berasa Jamu, karena ada krim nabati jadi lebih terasa seperti susu yang ramah di lidah peminum jamu pemula.
Tak hanya sekedar menyasar pasar. Jamu99 berharap rasa Jamu Latte ini bisa menepis anggapan bahwa jamu itu kuno.
Dia menjelaskan, saat ini Jamu99 memiliki lima varian rasa, yakni Kunyit Asem, Beras Kencur, Gula Jahe, Gula Aren Jahe Cinnamon, dan Jamu Latte.
Tak hanya itu, Jamu99 juga menerima pesanan Jamu sesuai permintaan (custom), seperti Kunyit Jahe, Kunyit less sugar, dan jenis Jamu custom lainnya.
Menurutnya, sejauh ini pemasaran dengan cara konvesional dari mulut ke mulut, dan memanfaatkan medsos @jamu99_ (Instagram, Facebook) dan Whattsap.
Bahkan, lanjutnya, ada konsumen yang awalnya hanya membeli akhirnya jadi reseller.
"Alhamdulillah saat ini Jamu99 mampu menjual 1.500 botol per bulan dengan kapasitas produksi 2.000 botol tiap bulannya," kata Agung.
Jamu99 dikemas dalam botol siap minum dengan volume 250ml, 500ml, 1.000 ml dengan harga yang relatif terjangkau.
Jamu dalam botol kemasan ini dibanderol mulai harga Rp12.000 hingga Rp45.000 per botol.
Jamu99 yang diproduksinya, lanjut Agung, hanya bertahan 7 hari karena tidak menggunakan bahan pengawet.
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Sirojul M | Editor: Sirojul Muttaqien