Kemampuan Beradaptasi Jadi Kunci di Liga 1 yang Serba Berbeda

Kemampuan Beradaptasi Jadi Kunci di Liga 1 yang Serba Berbeda ILUSTRASI: Aksi Mohammed Rashid saat Persib menghadapi Persita Tangerang di Stadion Wibawa Mukti, Sabtu 11 September 2021. (Ligaindonesiabaru.com)

REPUBLIK BOBOTOH - Kemampuan adaptasi akan menjadi kunci dalam kompetisi yang digelar di tengah situasi pandemi dan berbagai faktor non teknis yang mempengaruhi persiapan tim, kata pelatih Persela Lamongan, Iwan Setiawan.

Selain tidak melakoni kompetisi resmi dalam jangka cukup lama, sekira 1 tahun lebih akibat pandemi, klub-klub juga mengalami banyak gangguan sepanjang melakukan persipan, juga karena terkait situasi pandemi.

Banyak klub yang tidak bisa menggelar persiapan karena kesulitan mendapatkan izin dan tempat latihan. Karenanya kemampuan adaptasi menjadi sangat penting di mana klub dipaksa harus menghadapi situasi serba tidak menguntungkan, dadakan, dan lainnya.

Kemudian sistem penyelenggaran kompetisi yang bubble to bubble, dengan kata lain, faktanya tidak ada tuan rumah dan tim tamu, juga membuat klub harus melakoni pertandingan dan kompetisi yang jauh berbeda dari sebelumnya, meski itu sudah diujicobakan di Piala Menpora 2021.

"Saya kira sukses kita di kompetisi adalah salah satunya saat kita bisa beradaptasi dengan baik. Sama seperti kompetisi kali ini banyak hal-hal baru yang harus kita jalani," ujar Iwan Setiawan dikutip dari Ligaindonesiabaru.com, Kamis 16 September 2021.


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


"Yang saya kira bisa kita lakukan dengan baik karena saya kira semua tim melakukan yang sama. Jadi artinya di sini butuh adaptasi yang cepat untuk merespons terhadap hal-hal yang baru tadi," imbuhnya.

Hal lain yang membuat kompetisi ini agak berbeda dari biasanya adalah pertandingan dilakukan di akhir pekan dengan maksimal 9 pertandingan dalam sepekan. Namun, penjadwalan seperti ini, sebenarnya bisa dibilang lebih tertata.

Dengan jeda yang cukup tersebut, pemain memiliki waktu rehat yang cukup dan bagi klub masa jeda tersebut dapat dimaksimalkan untuk mematangkan persiapan tim. Salah satunya adalah periodisasi taktikal tim yang bagi Iwan Setiawan sangat penting untuk menjaga konsistensi permainan tim.

Terutama dalam menganalisa kekuatan dan kelemahan lawan melalui simulasi game.

"Jadi waktu persiapan 5 hari itu kita gunakan untuk menghadapi tim selanjutnya dengan berbagai ilustrasi tentang lawan dengan segala kelebihan dan kekurangan masing-masing," tuntasnya.**

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Penulis: Taufik | Editor: M Taufik

Piksi

Berita Terkini