GOROWOK BOBOTOH - Sudah berulang-ulang diulas di berbagai media soal permasalahan yang dialami Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) yang dibangun megah di Gedebage Kota Bandung.
Selama ini bobotoh menunggu solusi yang ditawarkan, tapi hingga kini antara Persib dan pemkot belum menemui titik temu.
Jika menilik sedikit masalah ini kebelakang, sejak awal pembangunan GBLA ini dikarenakan klub sebesar Persib belum memiliki kandang sendiri yang mampu menampung penonton dalam jumlah besar dan fasilitas yang mumpuni.
Desakan untuk membangun GBLA sejatinya sudah ada sejak lama dari berbagai pihak. Dari kacamata bobotoh yang mayoritas masyarakat awam, ide pembangunan GBLA ini tentu disambut baik dan meriah.
Karena apa yang dicita-citakan selama ini akan tercapai, ditambah lagi GBLA bisa menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Jawa Barat terutama masyarakat Bandung.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Pembangunan selesai dengan megah dan pewartaan di berbagai media online menambah uforia pada saat itu. Nahas baru dipakai 1 pertandingan saja, GBLA sudah mengalami kerusakan dimana-mana.
Bahkan santer terdengar akan roboh jika diisi full oleh penonton. Berbulan-bulan hingga bertahun-tahun kejelasan soal status GBLA ini masih jadi bahan perbincangan dan perdebatan panas. Bobotoh pun banyak yang tidak sabar dan merasa polemik ini harus segera diselesaikan.
Apakah GBLA ini akan terus dibiarkan seperti itu hingga runtuh dengan sendirinya? atau akan segera diperbaiki.
Niat baik untuk memperbaiki sudah ada dari pihak Persib bahkan dari beberapa media darling lainnya dikatakan pihak Persib sudah menyediakan dana sebesar 400 miliar.
Tapi hingga kini pihak pemkot belum memberi izin dengan berbagai macam alasan yang belum jelas. Jika memang pihak pemkot memang mendukung Persib sebagai bagian dari kebanggaan kota Bandung , kenapa memperumit soal birokrasi?
Disaat pandemi ketika penonton tidak boleh datang ke stadion, ini bisa dijadikan momentum bagi Persib untuk menggelar latihan maupun pertandingan di GBLA.
Logikanya jika bobotoh dilarang hadir maka GBLA aman digunakan oleh pihak Persib untuk menggelar pertandingan, karena itu artinya stadion tidak akan roboh menahan puluhan ribu penonton. Tapi hingga kini masih saja pihak pemkot belum keluarkan ijin.
Saya sebagai bobotoh jadi merasa harus menyuap pemkot dulu baru izin keluar. Sebagai bobotoh , kami ingin Persib menang.
Apalagi pertandingan berikutnya melawan Bali United yang barang tentu ini akan jadi pertandingan sengit. Jika bisa bertanding di GBLA yang nota bene-nya kandang sendiri maka kans bagi Persib untuk menang lebih besar. Daripada membiarkan Persib menggelar pertandingan di Tanggerang.
Sungguh ironis, klub sebesar Persib dengan segudang prestasi dan pendukung fanatik dimana-mana, masih harus nge-"kost" di stadion milik pemerintah.
Jika tahu akan begini, seharusnya pihak Persib membangun stadionnya sendiri tanpa bawa-bawa pihak pemerintah yang ujung ujungnya Persib masih harus bayar uang sewa stadion.
Penulis: Alexis Elvando
Tulisan dikirim lewat email atas nama alexiselvando@yahoo.com
.
ATTENTION: Bagi Bobotoh yang suka menulis bisa mengirimkan tulisan ke email republikbobotoh@gmail.com, tulisan akan dimuat di kolom GOROWOK BOBOTOH.
Kritik dan saran kirim ke republikbobotoh@gmail.com
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News