REPUBLIK BOBOTOH - Aksi suporter yang melayangkan sejumlah tuntutan kepada tim kesayangannya mewarnai penyelenggaraan Liga 1 musim 2021-2022 yang sudah berjalan sekira 1,5 bulan.
Seperti dilakukan suporter PSS Sleman dan Persib Bandung yang melakukan aksi turun ke jalan sebagai reaksi atas kekecewaan mereka terhadap performa masing-masing klub.
Seperti diketahui, beberapa hari lalu, sejumlah fans PSS berangkat dari Yogyakarta menuju Bandung untuk menggelar aksi di sekitar Stadion Persib mendesak manajemen Elang Jawa memecat pelatih Dejan Antonic.
Sementara bobotoh, juga menggelar aksi turun ke jalan menuntut pelatih Robert Rene Alberts mundur sebagai reaksi atas performa Persib, terutama di empat laga terakhir yang selalu berakhir imbang.
Terakhir, pada Minggu 10 Oktober 2021 kemarin, bobotoh kembali menggelar aksi di depan Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, menuntut manajemen PT PBB menandatangani petisi yang sebelumnya diserahkan perwakilan sejumlah elemen komunitas bobotoh.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Situasi ini menjadi perhatian dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang mengingatkan kepada semua pihak, termasuk suporter untuk tetap mematuhi aturan agar kompetisi Liga 1 tetap bisa bergulir.
Dikutip dari Bolasport.com, Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita bereaksi dan menyampaikan pernyataan. Sosok yang karib disapa Luluk itu, rupanya merasa khawatir dengan kondisi yang terjadi di ranah suporter, meski di sisi lain cukup memahami kekecewaan yang dirasakan suporter atas pencapaian tim yang dicintainya.
Itu karena penyelenggaraan kompetisi digelar di tengah situasi pandemi Covid-19 dan ada aturan yang harus dipatuhi dalam pelaksanaannya. Aturan tersebut tentunya menyangkut penerapan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan munculnya klaster kasus Covid-19.
"Jika ada pendapat yang ingin didengar manajemen klub terkait hasil atau performa selama seri 1, sebaiknya dilakukan dengan cara yang menyesuaikan dengan kondisi saat ini," ujar Akhmad Hadian Lukita dikutip dari Bolasport.com, Senin 11 Oktober 2021.
"Itu bisa dengan manajemen klub masing-masing. Ingat, kita semua tetap dipantau pemerintah," ucapnya.
"Kami mohon jangan mengadakan kerumunan yang dampaknya bisa berpengaruh terhadap bergulirnya Liga 1 2021-2022."
Lebih lanjut, Akhmad Hadian Lukita menyampaikan, sampai saat ini, seluruh pemain hingga ofisial sangat mematuhi protokol kesehatan telah diwajibkan harus menjalani vaksinasi dua kali hingga melakukan PCR setiap H-1 pertandingan bergulir.
"Ada ketentuan wajib untuk PCR beberapa hari sebelum bertanding dan wajib tes swab antigen mendekati hari pertandingan. Semua harus mematuhinya," tutur Hadian.**
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Taufik | Editor: M Taufik