REPUBLIK BOBOTOH - Pelatih Bhayangkara FC Paul Munster menjelaskan terkait keributan kecil yang terjadi usai laga melawan Persib Bandung di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Sabtu, 16 Oktober 2021 malam.
Paul Munster mengakui, melihat adanya keributan yang terjadi setelah pertandingan antara Pelatih Persib Robert Alberts dengan salah seorang staf Bhayangkara FC.
Menurutnya, di dalam pertandingan seharusnya pelatih dan official tim di bench fokus pada pertandingan, dan tidak terprovokasi tim lawan.
"Iya, sebenarnya di dalam pertandingan bagi pelatih atau staf yang ada di bench kita harusnya fokus ke dalam pertandingan." kata Paul Munster kepada awak media pada sesi jumpa pers, Sabtu, 16 Oktober 2021.
Namun menurutnya, ada banyak tuduhan bahwa Bhayangkara FC mendapatkan perlakuan istimewa dari wasit yang memimpin pertandingan, hingga menyulut emosi.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
"Tapi dibanyak kesempatan banyak sekali provokasi yang terkesan menuduh kita ada main sama wasit, yang tuduhan itu tidak enak didengar dan marah juga,"
"Akhirnya setelah pertandingan ada konsekuensi yang terjadi. Itu tuduhan tanpa dasar, sangat memalukan sekali apalagi itu datangnya dari bench Persib," jelasnya.
Disadur dari Kompas.com, keributan tersebut bermula saat pemain cadangan Bhayangkara FC menggeruduk bangku cadangan Persib dan terlibat adu mulut.
Menit-menit akhir pertandingan Bhayangkara vs Persib memang terlihat panas. Hal tersebut disinyalir menjadi pemicu terjadinya keributan seusai laga.
Terlebih saat wasit menunjuk titik putih untuk penalti Bhayangkara FC pada menit ke-81.
Saat itu, dari Kubu Persib melakukan protes keras kepada wasit utama dan hakim garis meski tidak digubris terkait penalti tersebut.
Setelah kiper Persib Teja Paku Alam berhasil menggagalkan tendangan penalti Ezechiel N'Douassel, pelatih dan ofisial Persib melakukan selebrasi.
Kejadian tersebut diduga memancing emosi kubu Bhayangkara yang tengah mengincar gol.
Kemudian, pada akhir laga, beberapa pemain cadangan Bhayangkara turun menggeruduk bangku cadangan tim lawan.
Beruntung, match comissioner dan aparat yang berjaga mampu mendinginkan keadaan, hingga kedua belah pihak membubarkan diri.**
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Raffy Faraz | Editor: Daddy