PSSI Laporkan Kasus Dugaan Match Fixing oleh Pemain Perserang Ke Polda Metro Jaya

PSSI Laporkan Kasus Dugaan Match Fixing oleh Pemain Perserang Ke Polda Metro Jaya Ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan. (Raffy Faraz/Republik Bobotoh)

REPUBLIK BOBOTOH - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan sudah melaporkan kasus dugaan pengaturan skor yang dilakukan lima pemain Perserang Serang kepada Polda Metro Jaya.

Hal ini diambil PSSI agar mengetahui secara detail terkait sosok yang menjadi dalang di balik kasus dugaan pengaturan skor oleh lima pemain Perserang.

Kelima pemain tersebut adalah Eka Dwi Susanto, Fady Edy, Ivan Juliyandhy, Ade Ivan Hafilah, dan Aray Suhendri. Mereka kemudian dipecat oleh klub.

Sebelumnya, manajemen tim Perserang telah melaporkan, sekaligus mengirimkan surat kepada PSSI terkait dugaan match fixing oleh pihak luar kepada pemain Perserang. Surat tersebut disampaikan kepada PSSI pada 28 Oktober lalu.

"Setelah Komite Disiplin PSSI memutuskan hukuman kepada pemain Perserang kami juga menindaklanjuti ini dengan melaporkan kepada pihak yang berwenang yakni Polri (Polda Metro Jaya)," kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan seperti dilansir dari laman resmi federasi.


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


Dengan laporan tersebut, pria yang akrab disapa Iwan Bule itu juga mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan pihak kepolisian. Bahkan pihak kepolisian juga akan membantu PSSI secara maksimal demi mengungkap kasus tersebut.

"Laporan ini kami lakukan agar kami bisa mengetahui secara detail siapa pihak luar yang menghubungi pemain. Apalagi pihak luar tersebut menghubungi memakai private number. PSSI dengan Polri saat ini sudah melakukan perjanjian kerja sama pada 22 Juli 2021 tentang penerbitan rekomendasi dan atau pemberian izin bantuan pengamanan, penegakan hukum, kesehatan dan hubungan luar negeri dalam kegiatan PSSI," imbuh Iriawan.

Lebij lanjut, Iriawan menambahkan PSSI tidak memiliki kewenangan untuk memanggil dan mengusut orang per orang yang bukan dari ‘keluarga sepak bola’ (football family). Pasalnya, pihaknya memiliki keterbatasan teknologi untuk melacak nomor-nomor rahasia yang melakukan match fixing dengan pemain.

"Nah kerja sama yang dilakukan antara PSSI dan Polri akan sangat membantu untuk menguak pihak-pihak yang ingin merusak sepak bola Indonesia," imbuh Sekjen PSSI Yunus Nusi.**

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Penulis: Raffy Faraz | Editor: M Taufik

Piksi

Berita Terkini