Ilustrasi bola. (Pixabay)
REPUBLIK BOBOTOH - Match fixing atau pengaturan skor pertandingan masih menggerogoti sepak bola Indonesia. Bukan sekadar desas-desus, tapi fakta yang terjadi.
Match fixing di Liga 2 dan Liga 3 sudah terungkap ke publik. Para pelakunya pun sudah diketahui.
Terakhir adalah kasus dugaan match fixing di Liga 3 zona Jawa Timur yang melibatkan dua orang pemain dan seorang kitman klub Gresik Putra.
Meski belum terbukti secara hukum, mereka bertiga sudah dipecat oleh manajemen Gresik Putra setelah melakukan penyelidikan secara internal.
Ketiganya diketahui bersepakat dengan pihak yang menawarkan kerja sama melakukan match fixing dalam pertandingan Gresik Putra versus Persema Malang, Senin 15 November 2021.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
"Dua pemain kami disuruh mengalah dengan iming-iming imbalan puluhan juta rupiah. Tujuannya, untuk memenangkan Persema Malang," ungkap Manajer Gresik Putra, Bagyo Sulaksono dikutip dari laman Surya Malang, Selasa 16 November 2021.
Bagyo bahkan menjelaskan, upaya match fixing juga terjadi di pertandingan sebelumnya saat Gresik Putra menghadapi NZR Sumbersari, Jumat 12 November 2021.
Iming-iming imbalan yang bakal diterima jika mau mengalah kepada NZR Sumbersari mencapai Rp 100 juta, namun tawaran itu, ditolak mentah-mentah oleh manajemen Gresik Putra.
Kasus ini pun dilaporkan manajemen Gresik Putra kepada Komite Disiplin Asosiasi Provinsi PSSI Jatim, untuk ditindaklanjuti.
"Kasus pengaturan skor melawan NZR Sumbersari juga sudah kami laporkan. Bukti-bukti sudah kami serahkan, dan sekarang sedang dalam penyelidikan komdis Asprov PSSI," ujarnya.
Meski menolak, Gresik Putra pada akhirnya menelan kekalahan dari NZR Sumbersari.
Kekalahan di dua pertandingan terakhir melawan NZR Sumbersari dan Persema Malang menghentikan langkah Gresik Putra untuk melangkah ke fase berikutnya di Liga 3 Jawa Timur 2021.**
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Taufik | Editor: M Taufik
