REPUBLIK BOBOTOH - Dokter tim Persib, Rafi Ghani mengapresiasi upaya yang dilakukan PT Liga Indonesia Baru dalam menangani kasus penularan Covid di lingkungan Liga 1 musim ini.
Ia menilai penanganan yang diterapkan PT LIB sangatlah baik, terutama saat menangani pemain dan ofisial tim selama masa karantina.
Secara prosedur, Rafi menambahkan PT LIB mewajibkan setiap pemain dan ofisial tim melakukan karantina selama 5 hari.
Baca Juga: Manfaat Pelukan Untuk Tumbuh Kembang dan Kebahagiaan Anak
Ditambah lagi semua awak yang terpapar Covid mendapatkan fasilitas PCR untuk mendeteksi keberadaan virus di dalam tubuh.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Namun, kata Rafi, Persib tetap melakukan PCR mandiri terhadap pemainnya di masa karantina tersebut.
Rafi menuturkan, hal tersebut dilakukan karena ingin mengetahui hasil lebih cepat, demi mempersiapkan tim menatap duel selanjutnya.
"Karantina tetap sesuai prosedur, cuma karena dari PT Liga itu mewajibkan lima hari karantina di PCR lagi, tapi biasanya kita lakulan PCR mandiri juga, karena kita ingin cepet tahu negatif, dan pemain bisa bergabung bersama tim," kara Rafi Ghani.
Rafi menambahkan, cara penanganan yang dilakukan PT LIB sangatlah ketat. Selain melakukan karantina di salah satu lokasi, para pemain yang terpapar disediakan kamar hotel dengan penjagaan ekstra ketat.
Baca Juga: Bursa Transfer Januari 2022 Resmi Ditutup, Klub Liga Inggris Paling Royal Habiskan Uang
Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Plt Wali Kota Bandung Minta Warga tidak Panik
Menurut Rafi, ada banyak aturan yang dibuat PT LIB setelah meningkatnya angka penularan di lingkungan sepak bola. Hal tersebut dinilai Rafi merupakan langkah bijak demi menghindari penularan yang sangat cepat.
"Masih dikarantina. Sisanya di hotel. Jadi protokol sekarang satu kamar satu orang. Tidak boleh berkumpul diluar."
"Bahkan sampai makan pun diantar ke kamar masing-masing. Itu dilakukan untuk menghindari transmisi karena penyebarannya sangat cepat,"tuntasnya.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Raffy Faraz | Editor: Helmi M Permana