REPUBLIK BOBOTOH - Kompetisi Liga 1 2022 lebih banyak digelar malam hari. Salah satu tim peserta yang lebih banyak mendapatkan main malam adalah Persib Bandung.
Dari 33 pertandingan, Persib harus bermain di atas pukul 20.00 WIB sebanyak 26 kali, sementara sisanya main jam 16.00 WIB.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi Liga 1 menjelaskan ihwal hal tersebut.
Baca Juga : Tekad Robi Darwis di Liga 1, Pemain Senior Mesti Waspada
Menurut Direktur Utama PT LIB AKhmad Hadian Lukita, digelarnya laga pada malam hari demi menghibur penonton televisi.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Ia juga menjelaskan bahwa hal tersebut sudah sesuai kesepakatan antara pihaknya dengan pemegang hak siar.
"Tidak bisa dipungkiri bahwa unsur pemegang hak siar harus diikuti dalam menyusul jadwal. Menurut mereka, pada jam segitulah penonton sudah santai di rumah sambil menunggu istirahat," ungkap Akhmad Hadian Lukita dikutip dari Antara.
Pria yang akrab disapa Luluk tersebut mengadari soal adanya sikap keberatan yang disampaikan beberapa klub, salah satunya Persib.
LIB pun mencoba mengakomodir keinginan Persib, tetapi tidak semua dapat diwujudkan. Apalagi Persib mempunyai daya tarik yang tinggi.
"Kami tidak dapat memungkiri tim-tim tertentu banyak penontonnya. Akan tetapi ada pula klub yang ingin bermain malam. Jadi kami menggeser-geer jadwalnya agar 18 tim mendapatkan jadwal yang rata," ungkap Akhmad Hadian Lukita.
Baca Juga : Bocoran Peluncuran Jersey Baru Persib, Teddy Beberkan Keterlibatan Ariel Noah
Sedangkan terkait WIB yang menjadi acuan jadwal, meski pertandingan digelar di wilayah WITA, AKhmad Hadian Lukita menuturkan bahwa pihaknya membutuhkan satu acuan waktu untuk menyusun jadwal.
"Jadi harus ada satu standar waktu, nanti dikonversikan ke waktu lokal," pungkasnya.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Helmi MP | Editor: Helmi M Permana