Mengukur Keresahan Hati Bobotoh Dari Internet (Media Sosial)

Mengukur Keresahan Hati Bobotoh Dari Internet (Media Sosial) Ilustrasi, bobotoh menyaksikan langsung pertandingan Persib vs Bali United di Piala Presiden 2022. (Adam Husein/Republik Bobotoh)

GOROWOK BOBOTOH - Ada yang menarik dari statement Abah Obet (sapaan sayang Bobotoh ke pelatih Robert Rene Alberts) tanggal 2 Agustus 2022 saat menanggapi pertanyaan tentang tagar #Reneout.

Dikutip dari REPUBLIKBOBOTOH.COM, menurut sebagian statement Abah Obet dalam tanggapannya menyatakan “Kami tidak memperhatikan internet, maaf Itu bukan bagian dari permainan kami”.

Bersedihlah kalian wahai para pelatih online, termasuk saya yang tara kaliwat ngomenan Persib di media sosial. Udah ngetik panjang-panjang tapi ternyata tidak diperhatikan, udah mah si Bebeb juga tara ngawaler kalau di chat teh #eh malah curhat.

Baca Juga : Persib Bukan Sekedar Geografis Bandung

Jadi tulisan ini poinnya bukan untuk mengkritik statement Abah Obet tersebut, karena memang bukan tugas pelatih bacain komentar netizen di media sosial. Namun, harusnya komentar para Bobotoh di media sosial bisa dianalisis oleh manajemen sebagai keresahan hati Bobotoh dan dijadikan bahan masukan dan evaluasi.


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


Harapannya manajemen juga bisa memberikan tanggapan dan klarifikasi sesuai dengan kapasitasnya agar Bobotoh tenang. Kan selama ini kalau konferensi pers seusai pertandingan yang bicaranya official tim, biasanya dengan kalimat-kalimat normatif seperti "menang dan kalah itu biasa", "pelatih dan pemain sudah berjuang maksimal", "kami akan evaluasi dan bangkit untuk pertandingan selanjutnya", dan kalimat-kalimat lainnya yang sering kita dengar selama ini.

Kenapa kok manajemen Persib harus menanggapi dan mengklarifikasi komentar Bobotoh di media sosial? Karena menurut saya Bobotoh adalah konstituen utama dari Persib. Mudah-mudahan manajemen juga memandang Bobotoh sama seperti itu.

Terus kenapa harus menanggapi komentar Bobotoh yang ada di media sosial? Hey, masa iya kita kembali ke jaman orde baru, kalau mau kasih saran atau masukan harus melalui surat yang dimasukan ke kotak saran. Sekarang jamannya media sosial, untuk melihat keresahan, keluhan, saran, dan masukan termasuk melihat sentimen negatif atau positif bisa dilihat dari media sosial.

Punten, tanpa bermaksud menggurui atau sok tahu, saya mau mengulas sedikit analisa wacana publik khususnya Bobotoh yang ada di media sosial twitter menggunakan software Netlytic. Software tersebut dapat mengekplorasi topik-topik yang sedang populer diperbincangkan beserta sentimennya.

Saya memasukan kata kunci “Persib” untuk melihat sentimen publik Bobotoh setelah kekalahan Persib melawan Madura United, 30 Juli 2022 di GBLA. Dari sekitar 10.000 cuitan yang dianalisis dari tanggal 30 Juli hingga 2 Agustus 2022, ternyata sentimen bobotoh lebih banyak keluh kesahnya alias negatifnya terhadap kekalahan Persib kemarin.

Keluh kesah Bobotoh yang sering muncul berdasarkan analisa Words Cloud pada Netlytic adalah kata-kata seperti "eleh", "#reneout", "taktik", "butut", "rudet", "gobl*g", "kalah", "sepi", "nyetadion", dan “tiket”.

Untuk akun twitter yang paling banyak dimention oleh Bobotoh dalam meluapkan keluh kesahnya adalah akun official Persib (@persib) dan akun Pak Direktur Teddy Tjahjono (@teddy_tjahjono). Untung Abah Obet teu boga akun twitter, mun boga pasti ngajeleger tah pas muka twitterna.

Jadi kalau boleh kita simpulkan bahwa kekalahan Persib di laga perdana kandang membuat kepercayaan Bobotoh ke Abah Obet semakin menipis, alasannya lebih karena minimnya taktik dalam pertandingan.

Kemudian, pertiketan duniawi juga masih menjadi keluhan dari Bobotoh yang menyebabkan GBLA menjadi sepi. Selain itu, luapan kekecewaan terhadap pemain juga tinggi. Namun, Bobotoh juga harus mulai dewasa, stop penggunaan kata-kata yang tidak pantas, Ayo ramai-ramai berkomentar, mengkritik, dan bersuara, tapi dengan santun. Kan keur usum jadi Bobotoh Santun, asal tong jadi Bobotoh Binaan we #Ups.

Mohon kepada manajemen Persib, jangan anggap remeh sentimen dan keluh kesah Bobotoh yang ada di media sosial. Ibarat api dalam sekam, kalau dibiarkan lama- lama bisa meletup. Percayalah kalau keluh kesah Bobotoh itu adalah tulus sebagai tanda sayang dan cinta ke Persib.

Nah solusi dari kami, yuk diagendakan rutin minimal setiap satu atau dua bulan sekali manajemen mengadakan duduk bareng antara manajemen dan perwakilan official tim (pelatih dan pemain) dengan Bobotoh untuk sama-sama saling silaturahmi, saling tabayyun, saling berkeluh kesah juga boleh. Kan orang sunda mah someah, upami aya permasalahan direngsekeunna ku musyawarah sareng ngawangkong.

Oh iya, duduk barengnya dengan Bobotoh ya, bukan hanya dengan petinggi- petinggi organisasi supporter Persib, karena belum tentu mewakili keresahan Bobotoh. Acara duduk barengnya bisa juga dikemas seperti talkshow, FGD, Kongres, Mubes, Rakernas, Munas atau apapun itu yang penting niatnya baik. Kalau tidak mau repot bisa juga melalui zoom atau hybrid meeting. Jadi siapapun dia, asal Bobotoh dan cinta dengan Persib boleh datang, syaratnya cuman satu, yaitu santun.

Baca Juga : Tutup Kolom Komentar Instagram Usai Persib Kalah dari Madura United, Luizinho Passos Beri Alasan

Tulisan berikutnya, Insya Allah akan coba kita ulas hubungan ideal antara manajemen atau official tim dengan Bobotoh itu seperti apa harusnya, biar sama- sama enak.

Oh iya, nanti kalau lawan Borneo menang, Insya Allah kita analisis lagi sentimen Bobotoh di Media Sosial, apakah menjadi positif atau tagar #reneout tetap berkibar? Kalau kalah tidak usah dianalisis lagi, karena kita semua sudah tau sentimen Bobotoh akan seperti apa. Wallahua’lam.**

Penulis: Anta Maulana Nasution (IG: @antanasution), Bobotoh yang sehari-hari bekerja sebagai peneliti lautan biru.

Rubrik GOROWOK BOBOTOH memuat tulisan artikel opini dari pembaca, Redaksi REPUBLIKBOBOTOH.COM tidak bertanggungjawab atas isi tulisan yang sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis.

ATTENTION: Bagi Bobotoh yang suka menulis bisa mengirimkan tulisan ke email republikbobotoh@gmail.com, tulisan akan dimuat di kolom GOROWOK BOBOTOH.

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Piksi

Berita Terkini