REPUBLIKBOBOTOH.COM - Laga antara Arema FC vs Persebaya dalam lanjutan pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu 1 Oktober 2022 malam berakhir ricuh.
Ribuan Aremania mengamuk di dalam dan luar stadion setelah timnya kalah 2-3 dari Persebaya. Korban berjatuhan. Banyak suporter terinjak-injak. Beredar kabar, puluhan orang meninggal dunia.
Sebelumnya, sekitar pukul 23.45 WIB beredar kabar di pesan berantai WhatsApp, ada ada 40 orang meninggal dunia. Sementara ratusan orang dirawat di rumah sakit terdekat.
Dua orang korban korban meninggal dikabarkan adalah anggota kepolisian yakni Brigadir Andik dan Briptu Fajar.
Baca Juga : Jelang Persib vs Persija, Rachmat Irianto Sebut Kerja Keras Tak Akan Pungkiri Hasil
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Dalam kericuhan tersebut, dua unit mobil polisi juga terlihat dibakar. Salah satunya adalah mobil K9.
Sementara satu mobil lainnya rusak parah dengan kaca pecah dan dalam posisi miring di bagian selatan tribun VIP.
Petugas menembakkan gas air mata di dalam lapangan hingga membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernapas.
Suasana panik setelah banyak suporter yang pingsan. Banyak pula yang mengeluh sesak napas terkena gas air mata dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion.
PSSI pun segera melakukan investigasi terkait kerusuhan di dalam Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang itu.
Baca Juga : Disalip Matheus Pato dari Daftar Top Skor, Begini Tanggapan David da Silva
‘’Kami masih menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan dan tentu laporan dari Kepolisian. Namun, dari tayangan video di media sosial yang sudah tersebar di mana-mana terlihat ada kerusuhan setelah wasit meniup peluit panjang. Sekali lagi kami masih menunggu laporan apakah ada korban atau tidak,’’ ujar Sekjen PSSI, Yunus Nusi dikutip dari laman resmi PSSI.
Yunus memastikan panitia pertandingan akan mendapat sanksi keras jika kerusuhan itu terbukti di dalam lapangan. Selain sanksi denda juga tidak bisa menjadi tuan rumah dalam beberapa laga.
‘’PSSI sangat mengecam kerusuhan ini. Namun, sekali lagi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa. Tetapi, sanksi keras akan menimpa Arema jika semuanya terbukti. Tim investigasi PSSI akan segera bertolak ke Malang,’’ kata Yunus.***
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Raffy Faraz | Editor: Daddy