Evan Dimas. (LIB)
REPUBLIK BOBOTOH - Pelatih baru Arema FC, Fernando Valente punya alasan di balik keputusannya belum menurunkan Evan Dimas.
Evan Dimas sendiri baru tampil tiga kali sebagai starter dan selalu diganti pada babak kedua. Sementara dua pertandingan lainnya, Evan Dimas memulai laga dari bangku cadangan.
Terlepas dari cedera yang pernah dialami gelandang 28 tahun tersebut sehingga absen dalam beberapa pertandingan Arema FC, Fernando Valente menyoroti karakter bermain Evan Dimas.
Baca Juga : Terbang ke Jerman, Dua Pemain Persikabo Absen Lawan Persib
"Evan Dimas pemain yang bagus. Sama seperti pemain lain yang kami punya. Tapi, kadang dia berpikir main untuk dirinya sendiri. Evan harus bermain untuk tim dalam banyak hal," tegas Fernando Valente dikutip dari bola.com.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Nama Evan Dimas mencuat semenjak tampil bersama Indonesia U-19 beberapa tahun lalu. Ia juga kerap disebut-sebut sebagai salah satu gelandang terbaik yang dimiliki Indonesia.
Namun kini secara mengejutkan, pelatih anyar yang menukangi Arema FC malah menyentil permainan eks pemain Bhayangkara FC tersebut.
"Pemain harus paham. Mereka tidak bisa bermain sendirian. Jadi, harus bermain dengan ide yang akan dijalankan," kata Valente.
Baca Juga : Dua Kabar Baik dari Bojan Hodak Jelang Persib vs Persikabo
"Sebagai contoh, ada posisi yang saling berkoneksi. Tidak perlu sering melakukan long pass. Normalnya, kami sering kehilangan bola dengan cara itu."
"Namun, ini bukan hanya untuk Evan. Tapi semua pemain harus paham,” jelas mantan pelatih Shaktar Donetsk U-19 ini.
Bersama Arema, Fernando Valente meminta anak asuhnya lebih bermain dengan penguasaan bola yang efektif.
"Ide saya, permainan yang bagus itu tidak kehilangan bola dan bisa mencetak gol,” tegasnya.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Helmi MP | Editor: Helmi M Permana
