REPUBLIKBOBOTOH.COM - Isu match fixing alias pengaturan skor di kompetisi sepak bola Indonesia nyatanya sudah muncul sejak lama, bahkan sejak era kompetisi Perserikatan dan Galatama.
Ketika dua kompetisi sepak bola di Indonesia itu dilebur ke dalam satu wadah bernama Liga Indonesia (Ligina) pada musim 1994-1995, isu pengaturan skor masih cukup marak.
Isu pengaturan skor sempat merebak pada musim perdana digelarnya kompetisi Ligina, salah satu tim yang terseret dengan kabar miring tersebut adalah Persib Bandung.
Persib sempat dituding bermain mata dengan rival sekota Bandung Raya ketika kedua tim bentrok dalam laga derbi yang digelar di Stadion Siliwangi, pada tanggal 8 Januari 1995 atau tepat 28 tahun silam.
Mengutip dokumen berita yang dipublikasikan Tabloid Bola edisi nomor 568 terbit pada Minggu ketiga Januari 1995, kabar Persib main mata dengan Bandung Raya merebak.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Baca Juga : Justin Hubner Bicara Peluang Timnas Indonesia di Piala Asia
Tetapi motif di balik isu main mata Persib dengan Bandung Raya saat itu, bukan perkara uang maupun judi, lazimnya kasus match fixing yang terjadi di sepak bola Indonesia maupun dunia.
Persib dituding main mata dengan Bandung Raya karena kedua tim ibarat saudara dan demi menjaga 'kondusivitas' sepak bola di Bandung. Maklum saat itu, kebetulan saat itu, sosok yang duduk di kursi manajer masing-masing tim adalah kakak-adik, Dwi Kurnianto di Persib dan Tri Goestoro di Bandung Raya.
Selain itu, fans Persib dan Bandung Raya pun bisa dikatakan mayoritas sama meski masing-masing juga memiliki fans sendiri. Saat itu, ada banyak bobotoh Persib yang juga mendukung Bandung Raya.
Skor akhir laga derbi Persib vs Bandung Raya pada 8 Januari 1995 adalah imbang 1-1. Tudingan main mata kepada Persib dan Bandung Raya mencuat karena gol penyeimbang Bandung Raya saat itu yang dicetak Makmun Adnan, dinilai disengaja.
Bola tendangan Makmun Adnan berbelok arah setelah mengenai kaki Robby Darwis. Persib sendiri unggul lebih dahulu lewat gol Asep Dayat.
Baca Juga : Persib Kembali Berlatih, Bojan Hodak Bakal Fokus Pembenahan
Isu main mata di laga derbi Bandung kala itu, langsung dibantah oleh striker Bandung Raya, Peri Sandria. Menurutnya tak ada yang menginginkan hasil imbang di laga Persib vs Bandung Raya.
"Tidak mungkin, yang kami inginkan sebenarnya bukan hanya seri. Tendangan Makmun memang keras," tegas Peri Sandria dikutip dari pemberitaan Tabloid Bola.
Persib sendiri di akhir musim Ligina 1994-1995, mencatatkan sejarah menjadi tim pertama yang juara di era kompetisi yang digadang-gadang jadi landasan menuju sepak bola Indonesia profesional.
Selain tudingan main mata di laga derbi Bandung antara Persib dengan Bandung Raya, isu pengaturan skor juga terjadi di beberapa laga Ligina musim 1994-1995 pada bulan Januari 1995.
Di antaranya Arema Malang vs Gelora Dewata dan Medan Jaya vs Pelita Jaya. Tetapi tidak ada tindakan tegas dari federasi. PSSI berkilah tidak bisa melakukan tindakan karena tidak ada pihak yang melaporkannya.
"Bagaimana kami mau mengusut atau menindak kalau dalam laporan pertandingan semua mengatakan baik?" kata Max Boboy, Ketua Komisi Kompetisi PSSI saat itu, masih dikutip dari pemberitaan Tabloid Bola.**
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Tim Republik Bobotoh | Editor: Daddy