REPUBLIKBOBOTOH.COM - Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak menilai kontribusi Radja Nainggolan untuk Bhayangkara FC sejauh ini, cukup besar.
Hanya saja level permainan Radja Nainggolan yang terbilang lebih tinggi dengan pengalamannya bermain di kompetisi kelas dunia, belum bisa diimbangi oleh mayoritas pemain Bhayangkara FC.
Dari hal tersebut, memberikan beberapa kendala bagi Bhayangkara FC untuk menggabungkan koneksi antara Radja Nainggolan dengan pemain lainnya. Maka dari itu perlu waktu lebih banyak bagi Bhayangkara FC untuk menyelaraskan segala hal yang berkaitan dengan Radja Nainggolan.
Baca Juga : Bojan Hodak Sudah Siapkan Kiper Penganti Kevin Mendoza
"Dia bermain di level yang berbeda, ketika datang dari satu level, pemain yang ada belum tentu mengerti dengan level yang lainnya, apalagi dia dari Eropa. Jadi itu tidak mudah," tegasnya.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Kondisi ini mengingatkan Bojan dengan Pablo Aimar saat membela Johor Darul Takzim. Aimar datang dengan level permainan tinggi, rupanya tak bisa diimbangi oleh para pemain di tim berjuluk Southern Tigers tersebut.
"Mungkin terkasang itu bisa membuatnya jadi frustasi. Saya ingat betul kondisi seperti ini ketika Pablo Aimar datang ke Johor, apa yang dialami itu masalahnya sama," ujar Bojan kepada awak media.
Baca Juga : Berharap Bisa Bermain di Laga Persib vs Persebaya, Marc Klok Pilih Berlatih di Singapura
Dalam situasi tersebut, ada banyak hal yang tidak terduga seperti salah satunya saat Aimar memberi umpan di dalam pertandingan. Ini sama halnya dengan Radja Nainggolan di Bhayangkara FC, yang kurang sigap ketika Radja Nainggolan menunjukkan kreativitasnya.
"Ketika datang dari level yang top dan kadang misalnya sebagai gelandang memberikan operan dan tidak ada yang menduganya," tutupnya.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Raffy Faraz | Editor: M Taufik