Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (Adam Husein/Republik Bobotoh)
REPUBLIK BOBOTOH - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong kembali mengeluhkan minimnya pilihan striker lokal karena mayoritas klub Liga 1 lebih mengandalkan tenaga asing.
Ada beberapa penyerang label lokal yang sebenarnya bisa menjadi opsi seperti Ilija Spasojevic yang berstatus naturalisasi.
Kemudian rekan satu tim Ilija Spasojevic di Bali United, Lerby Eliandry dan Samsul Arif yang menunjukkan kualitasnya sebagai striker lokal jempolan. Juga ada striker naturalisasi asal Brasil, Beto Goncalves yang masih lumayan moncer di usianya yang sudah kepala empat.
Tetapi dari segi usia, mereka kebanyakan tidak sesuai standar yang dipatok pelatih asal Korea Selatan itu, yang selama ini cenderung lebih suka mengorbitkan pemain muda.
Baca Juga : Tanpa Egy Maulana Vikri, Kekompakan Timnas Indonesia Diuji Bangladesh
Selain pemain di posisi striker, Shin Tae-yong juga melihat, Indonesia kekurangan stopper atau bek tengah lokal.
Sama halnya dengan pemain depan, klub-klub Indonesia cenderung lebih banyak mengandalkan bek tengah asing ketimbang lokal.
Tetapi dibandingkan penyerang lokal, untuk stok bek tengah lokal masih lebih mending karena beberapa klub mengandalkan kombinasi bek tengah asing dengan lokal.
"Masalah liga Indonesia saat ini banyak sekali striker dan stoper pemain asing," kata Shin Tae-yong dalam sesi jumpa pers jelang laga uji coba Indonesia vs Bangladesh di Bandung, Selasa 31 Mei 2022.
Baca Juga : 2 Pemain Asia yang Dipantau Persib Bakal Terbang ke Mongolia
Serbuan striker dan stopper asing, menurut Shin Tae-yong menjadi ancaman besar dalam proses pembinaan atau regenerasi pemain di dua posisi tersebut.
"Jadi pemain lokal tidak dapat main dan tidak bisa dibuat pemain yang baik di posisi striker dan stopper. Itu disayangkan," ujar Shin Tae-yong.
"Harusnya mau striker dan stoper, pemain muda dan lokal yang harusnya banyak main. Dengan begitu banyak pengalaman dan otomatis meningkat kemampuan bermain."
"Tapi itu tidak bisa dilakukan saat ini, jadi memang pertimbangan sangat berat sampai saat ini. Memang benar selalu jadi masalah di striker dan saya sangat berusaha agar bisa diselesaikan masalah striker ini," tuntasnya.**