Selebrasi striker Persib, David Da Silva setelah membobol gawang Bali United. (Adam Husein/Republik Bobotoh)
REPUBLIK BOBOTOH - Pelatih Persib, Robert Alberts 'terkejut' karena laga lawan Bali United FC di Grup C Piala Presiden 2022, berjalan sengit bak partai final.
Menurut Robert, pertarungan Persib lawan Bali United di Stadion GBLA, Minggu malam, 13 Juni 2022, berlangsung layaknya laga final.
Meski bertajuk laga pramusim, tetapi duel Persib vs Bali United, berlangsung dalam tensi cukup tinggi dan terasa seperti pertandingan sesungguhnya di Liga 1.
Bisa dibilang 'terlalu serius' untuk ukuran laga pramusim jika melihat pada fakta banyaknya insiden di lapangan yang melibatkan pemain Persib dan Bali United.
Baca Juga : Komentar David da Silva Usai Persib Ditahan Imbang Bali United
Wasit Fariq Hitaba yang memimpin pertandingan pun banyak mengeluarkan kartu kuning. Terlebih wasit asal Yogyakarta itu, selama ini dikenal royal mengeluarkan kartu kuning.
Total ada 14 kartu kuning yang dikeluarkan wasit Fariq Hitaba. Masing-masing 5 untuk Persib dan 9 bagi Bali United, termasuk di antaranya satu kartu merah tak langsung yang diterima Eber Bessa serta kartu kuning untuk pelatih Stefano Cugurra.
"Tapi kami baru berlatih tiga hari dan pertandingan tadi seolah merupakan laga final," ungkap Robert dalam konferensi pers setelah pertandingan, Minggu 12 Juni 2022.
Baca Juga : Panasnya Duel Persib vs Bali United, Piala Presiden Rasa Liga 1
"Semua terjadi di pertandingan dan akhirnya kedua tim berusaha untuk menang dan salah satu tim harus bermain dengan sepuluh pemain."
Menurut Robert jika melihat pada inisiatif serangan dan juga peluang, Persib lebih berpeluang meraih kemenangan. Sayang hanya satu gol yang tercipta hingga membuat skor imbang 1-1.
"Kami juga sebenarnya punya kesempatan untuk menang," ujar Robert.
Baca Juga : Persib Tambah Daftar Tuan Rumah Piala Presiden 2022 yang Apes di Laga Perdana
Sayangnya kata Robert, pertandingan juga banyak terhenti karena beberapa kali terjadi insiden.
"Sayangnya alur pertandingan ini tidak mulus, permainan banyak terhenti, banyak benturan body charge dan tekel," ungkap Robert.
"Dan jalannya permainan banyak terhenti meski tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh kedua tim. Tapi target kami tetap sama, kami tetap ingin menjadi juara grup dan melaju ke perempat final," tuntasnya.**