Eks striker Persib, Airlangga Sucipto (kiri) dan Sutiono Lamso (kanan). (Adam Husein/Republik Bobotoh)
REPUBLIK BOBOTOH - Fakta Indonesia kesulitan mencetak striker berkualitas diakui legenda Persib Bandung, Sutiono Lamso, akan terus terjadi jika kondisi sekarang dibiarkan.
Selain banyak striker lokal yang sulit bersaing, kenyataannya klub-klub lebih favorit memakai tenaga striker asing.
Itu 'diperparah' oleh klub-klub yang sekarang justru lebih berani berkorban menaturalisasi striker asing ketimbang mengorbitkan dan memoles penyerang lokal.
Menurut Sutiono, selain kondisi yang terjadi di klub yang lebih suka memakai striker asing dan naturalisasi, di tingkat pembinaan pemain usia dini pun perlu diperbaiki.
Sebab menurut Sutiono, untuk melahirkan seorang striker andal, harus dilatih dan ditanamkan sejak kecil naluri sebagai penyerang.
Baca Juga : Rashid Doakan Indonesia Ikuti Jejak Palestina Lolos ke Piala Asia 2023
"Memang sulit karena striker itu, biasanya bawaan karena dari kecil dia senang main depan gawang," kata Sutiono saat jadi narasumber di acara Piriwit Biru yang tayang di kanal YouTube REPUBLIKBOBOTOH TV, belum lama ini.
"Suka bikin gol yang lebih utama, tapi secara pribadi saya lihat sekarang ini, belum ada yang yang memang berpotensi untuk ke arah situ."
"Intinya mereka itu harus latihan itu, terus konsisten dan mereka harus bekerja di posisinya juga."
"Kadang pemain sekarang striker depan gawang nggak bisa bikin gol, kenapa nggak bisa bikin gol, kemudian mundur lantas pindah jadi pemain tengah, apa belakang dan banyak kejadian yang seperti itu."
"Memang kita perlu lebih banyak memberi pengetahuan lagi bahwa striker itu bukan hanya sekadar bisa mencetak gol, tapi juga konsistensi itu yang membuat mereka bisa betah di posisinya sebagai striker."
"Inilah yang menjadi problem selama ini termasuk soal mentalitas."
Senada dengan Sutiono, eks striker Persib, Airlangga Sutjipto juga memandang Indonesia kesulitan mencetak striker andal yang dampaknya dirasakan oleh Timnas Indonesia.
Permasalahannya menurut Ronggo bukan sekadar pada kualitas atau kemampuan, tetapi minimnya kesempatan yang didapat penyerang lokal di level klub.
Bagi Ronggo kesempatan bermain sangat penting, karena akan membuat seorang pemain, khususnya penyerang lebih teruji.
Itu juga yang sebelumnya dikeluhkan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, yang mengkritisi kebiasan klub-klub di Indonesia karena terlalu mengandalkan pemain asing di posisi striker dan bek tengah.
"Betul, karena sekarang kita lihat di Timnas juga, karena sekarang kesulitan. Sebenernya banyak pemain-pemain atau striker-striker lokal yang potensial yang mempuni," kata Ronggo.
"Cuma sayangnya di liga striker lokal jarang mendapat kesempatan. Kemudian bersaingnya dengan strikeer-striker asing, jadi jam terbang yang sangat kurang untuk striker-striker lokal," tuntasnya.
Selengkapnya bisa disimak dalam tayangan video di bawah atau bagian terakhir artikel ini.**