REPUBLIK BOBOTOH - Insiden di Stadion Kanjuruhan bermula dari kemarahan suporter tuan rumah yang tidak terima Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya, Sabtu 1 Oktober 2022.

Suporter Arema lantas mengamuk dan masuk ke lapangan, namun mendapat halauan petugas kepolisian.

Korban dari Aremania yang meninggal di rumah sakit mayoritas nyawanya tak tertolong, karena sudah dalam kondisi memburuk setelah kerusuhan yang terjadi.

Baca Juga: Breaking News: Laga Persib versus Persija Ditunda, Ini Alasannya

Mereka mayoritas menjalani sesak napas dan terjadi penumpukan massa, sehingga terinjak-injak karena panik akibat tembakan gas air mata.

Kubu Arema Indonesia mengklaim korban meninggal mencapai 182 orang seperti pada kicauan di akaun Twitter Arema Indinesia.

"Data terkumpul korban jiwa mencapai 182 orang. Kami masih terus membantu proses rekapitulasi dan verifikasi terutama korban tanpa identitas yang jumlahnya terus bertambah," kicau Arema Indonesia.

Baca Juga: Jokowi Sudah Perintahkan Menpora Segera Bergerak Terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan

Hingga Minggu 2 Oktober 2022 pagi sekitar pukul 6.00 WIB, jumlah korban tewas yang telah dikonfirmasi Polri mencapai 127 orang.

Namun disarikan dari berbgai sumber korban saat ini dilaporkan sebanyak 130 korban tewas dalam tragedi Kanjuruhan.**