REPUBLIK BOBOTOH - Tragedi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, yang mengakibatkan hilangnya banyak jiwa menjadi perhatian dunia. Banyak pihak meminta agar tragedi ini diusut tuntas hingga ke akar demi mendapatkan keadilan bagi para korban.

Pelatih Persib, Luis Milla, menjadi salah satu diantara pihak yang meminta tragedi tersebut diusut tuntas oleh pihak terkait.

Luis Milla menjelaskan tragedi ini tentu akan menjadi luka yang sulit dilupakan bagi banyak pihak, terutama bagi para pecinta sepak bola Indonesia.

Pelatih asal Spanyol tersebut menyarankan agar federasi, pemerintah, dan klub dapat bersinergi demi memperjuangkan keadilan bagi para korban.

Baca Juga : Komisaris Persib Singgung Jadwal Arema vs Persebaya: Ada Perusahaan Yang Mendesak, Ada Suatu Kepentingan

Ditambah lagi tragedi ini juga harus dijadikan contoh bagi banyak pihak untuk lebih bijak dalam menanggapi suatu kenyataan di dalam pertandingan.

"Menurut saya penting untuk melakukan analisa (evaluasi) yang besar mengenai situasi ini dan semua pihak seperti klub, pemerintah, federasi, organisasi pemain agar hal seperti ini tidak terjadi lagi ke depannya," ujar eks penggawa FC Barcelona itu pada Senin, 3 Oktober 2022.

Lebih dari itu, Luis Milla memahami para korban merupakan pihak yang datang ke stadion karena ingin menikmati pertandingan secara tertib dan nyaman.

Maka dari itu sudah saatnya semua suporter memahami berbagai kemungkinan buruk akan hasil yang didapat timnya ketika bertanding.

Baca Juga : Ronal Surapradja Klaim Satu-Satunya Member Prediksi Yang Cinta Tim Lokal

"Saya rasa orang-orang yang datang ke stadion tentu ingin menikmati pertandingan, menonton timnya meraih kemenangan. Tapi tentu tidak mungkin tim selalu menang, tidak mungkin bisa terus menerus meraih kemenangan. Pemain juga tentu saja ingin menang tapi itu tidak mungkin terjadi," jelasnya.

Ia juga mengingatkan agar oknum suporter sepak bola segera sadar akan dampak buruk yang diakibatkan atas ulahnya tersebut.

Terlebih sudah banyak stadion yang ramah bagi semua kalangan, sehingga semua penikmat sepak bola dapat merasakan kenyamanan ketika mendukung kesebelasannya bertanding.

"Namun ada beberapa oknum yang datang ke stadion untuk berkelahi, tidak menaruh respek kepada pemain atau orang-orang yang berada di stadion. Karena stadion seharusnya ramah bagi semua orang, baik itu lelaki dewasa hingga wanita maupun anak-anak," tutupnya.**