Pelatih Persib Luis Milla. (Kris Andieka/Republik Bobotoh)
REPUBLIK BOBOTOH - Pelatih Persib, Luis Milla Aspas mengakui laga kontra Persis Solo pada pekan 15 Liga 1 musim 2022-2023, menjadi salah satu pertandingan yang menguras energi anak asuhnya.
Luis Milla menilai Persis Solo mampu tampil baik ketimbang Persib Bandung terutama di babak pertama. Dia merasa, Persib di babak pertama, meninggalkan konsep yang sudah dibangun sebelum pertandingan. Bahkan saat Persib juga cukup lemah dalam melakukam tekanan pada babak pertama.
"Saya tadi katakan Persis Solo memang bermain dengan sangat bagus di babak pertama dan kami saya rasa tidak mempunyai konsep yang bagus dalam melakukan pressing, tidak begitu memiliki intensitas di babak pertama," ujar pria asal Spanyol itu dalam sesi jumpa pers setelah laga usai.
Menurutnya, ini merupakan wajah dari sepakbola. Yang mana ada dua sisi terbaik yang ditunjukan kedua tim dalam setiap babak.
Pada babak pertama, eks penggawa FC Barcelona tu mengakui bahwa babak pertama mutlak dimiliki Persis. Sedangkan di babak kedua, Persib mampu menguasai hingga berhasil memenangkan pertandingan.
"Persis memang bermain dengan sangat baik dan ini sepak bola, ada dua tim yang bertanding, dalam hal ini Persis bisa bermain dengan sangat bagus, mereka dibiarkan nyaman untuk memainkan dan menguasai bola," kata Luis Milla.
"Tapi di babak kedua terutama setelah ada gol yang tercipta, tim mempunyai spirit baru dan tim juga terus melanjutkan perjuangan mereka untuk setidaknya bisa membuat laga imbang. Setelah itu kami bisa memenangi pertandingan," tambahnya.
Dengan hasil ini, tentu Luis memiliki tumpukan catatan yang harus dibenahi anak asuhnya. Ia berharap anak asuhnya bisa lebih meningkatkan performa tim, seperti lebih menutup ruang gerak tim lawan di laga selanjutnya kontra Persita Tangerang di Stadion Sultan Agung, Bantul pada Rabu, 21 Desember 2022 mendatang.
"Tentu saja kami masih harus berbenah tapi kami saya senang dengan raihan tiga poin dan kami harus berbenah, seperti berbenah dari performa tim pada babak pertama karena kami harus bisa lebih intensif dan juga agresif dalam menekan lawan, kami terlalu memberi ruang mereka nyaman memainkan bola," tutupnya.**