Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi (PT AABBI) Tatang Dwi Arifianto. (Aremafc.com)
REPUBLIK BOBOTOH - PSSI memutuskan untuk menghentikan kompetisi sepak bola Liga 2 dan Liga 3. Hal ini tak lepas dari imbas Tragedi Kanjuruhan dimana seluruh kompetisi di Indonesia sempat dihentikan selama kurang lebih dua bulan.
Beruntung kompetisi Liga 1 kembali dilanjutkan usai terhenti. Namun, nasib berbeda dialami dua kasta di bawahnya.
Menanggapi hal tersebut, manajemen Arema FC menyampaikan permohonan maafnya.
Baca Juga : Liga 1 Tanpa Degradasi, Umuh Khawatir Terjadi Hal Ini
Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi (PT AABBI) Tatang Dwi Arifianto meminta maaf kepada semu apihak yang terkena imbas dari persitiwa berdarah yang merenggut ratusan korban jiwa tersebut.
"Arema FC tidak pernah berhenti untuk meminta maaf kepada pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langaung terkena imbas dari musibah yang terjadi di Kanjuruhan," kata Tatang dikutip dari Antara.
Tatang menambahkan, Arema FC sendiri tidak mempunyai kewenangan langsung terkait keputusan PSSI atas keberlangsungan kompetisi di Indonesia, khususnya Liga 2 dan Liga 3.
"Arema FC tidak memiliki kewenangan langsung terkait keputusan berlanjut atau tidaknya sebuah kompetisi," kata Tatang.
Baca Juga : Apresiasi Polda Jabar untuk Pengamanan Laga Persib vs Persija
Sebelumnya, setelah menggelar rapat pada Kamis 12 Januari 2023, Executive Committee (Exco) atau Komite Eksekutif PSSI resmi memutuskan meniadakan menghentikan Liga 2 musim 2022-2023.
Seperti dikutip dari laman resmi PSSI, Kamis 12 Januari 2023, dengan dihentikannya kompetisi Liga 2, maka Liga 1 musim 2022-2023 tidak memberlakukan degradasi.
Artinya semua tim kontestan Liga 1 musim 2022-2023 dipastikan aman dan bakal kembali terlibat dalam kompetisi kasta tertinggi musim berikutnya.
Selain Liga 2, Exco PSSI juga memutuskan Liga 3 putaran Nasional musim 2022-2023 juga resmi dihentikan.
Sementara Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi menyampaikan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan berbagai faktor, antara lain:
1. Adanya permintaan dari sebagian besar klub Liga 2 yang menginginkan kompetisi tersebut tidak bisa dilanjutkan. Hal ini terjadi karena tidak ada kesesuaian konsep pelaksanaan lanjutan kompetisi antara klub dan operator serta pelaksanaan atau kelanjutan Liga 2 sangat sulit diselesaikan sebelum Piala Dunia U-20 2023 dimulai pada 20 Mei 2023.
2. Rekomendasi dari tim transformasi sepak bola Indonesia seusai tragedi Kanjuruhan terkait sarana dan prasarana yang belum memenuhi syarat.
Baca Juga : BREAKING NEWS: Laga Persib Bandung vs Bhayangkara FC Ditunda
3. Perpol No. 10 Tahun 2022 mengamanatkan proses perizinan yang baru dengan memperhatikan periode waktu pemberitahuan, pengajuan rekomendasi dan izin, hingga bantuan pengamanan.**