Uston Nawawi. (Persebaya.id)
REPUBLIK BOBOTOH - Persebaya Surabaya hingga sekarang belum mengumumkan nama pelatih anyar pengganti Aji Santoso yang resmi berpisah dengan Bajul Ijo per 6 Agustus 2023.
Merujuk pada regulasi Liga 1 musim 2023-2024, tim yang melakukan pergantian pelatih diwajibkan mendaftarkan pelatih baru maksimal 30 hari sejak resmi berpisah dengan pelatih sebelumnya.
Jika aturan itu dilanggar, Persebaya harus siap-siap membayar sanksi denda sebesar Rp100 juta. Persebaya sendiri memiliki waktu sekira dua pekan untuk menentukan pelatih kepala definitif.
Baca Juga : RANS Tampil Solid saat Bertahan, Ini Kata Bek Asing Persib
Seperti diketakan, Manajer Persebaya Yahya Alkatiri, manajemen berencana mengirim surat ke PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk meminta kelonggaran.
"Kami akan meminta kebijaksanaan kepada LIB agar Persebaya bisa diberi dispensasi (soal pendaftaran pelatih baru)," kata Yahya dikutip dari laman Jawa Pos.
Surat tersebut akan dikirim karena Persebaya ingin mendaftarkan Uston Nawawi sebagai pelatih kepala baru meski terbentur aturan yang mewajibkan pelatih kepala Liga 1 minimal berlisensi AFC Pro.
Yahya berdalih jika molornya kursus lisensi Uston bukan karena kesalahan klub. Di tangan Uston Nawawi, Persebaya tampil cukup solid dan selalu meraih kemenangan dalam tiga laga terakhir.
"Ini karena kesalahan dari federasi yang mengurus soal lisensi. Coba ditanya kapan modul keenam coach Uston itu dimulai?" kata Yahya.
Meski memproyeksikan Uston sebagai pelatih definitif, tetapi Persebaya, tegas Yahya, tetap melakukan langkah pendekatan kepada calon pelatih baru.
"Karena kami sudah melakukan komunikasi juga dengan calon pelatih baru. Dan alhamdulillah komunikasi berjalan dengan cukup lancar," bebernya.
Beberapa nama sempat dikaitkan dengan Green Force. Mulai dari mantan pelatih Bhayangkara FC Paul Munster hingga eks pelatih Persik Kediri Divaldo Alves.**