Selebrasi pemain Persib setelah David Da Silva menjebol gawang Persikabo melalui titik putih penalti. (Adam Husein/Republik Bobotoh)
GOROWOK BOBOTOH - Jika tidak ada aral melintang, pertandingan Persib vs PSS di GBLA pada Sabtu, 28 Oktober 2023 nanti, seharusnya tim ini mampu meraih 3 poin. Bukan merendahkan klub asal Sleman, namun kondisi Maung Bandung saat ini tengah menanjak dan secara posisi pun cukup jauh urutan 4 berbanding urutan 14. Berarti peluang Sabtu nanti Pangeran Biru menang begitu besar.
Bukan pada persoalan itu ada pembahasan lebih mendalam kali ini, akan tetapi sesungguhnya ada hal penting yang telah diwujudkan. Kehadiran pelatih Bojan Hodak dengan gerbongnya rupanya mampu membangun chemistry dan kebersamaan serta piawai mengolah beragam perbedaan yang ada pada diri pemain.
Semua elemen yang ada memiliki tujuan yang sama untuk mengangkat Persib dari keterpurukan Persib yang terjadi kemarin.
Mungkin saat Luis Milla masih melatih bisa jadi kebersamaan itu menjadi harga yang mahal sehingga membuat Persib tak mampu mengembangkan permainan karena hal itu sulit diwujudkan. Kedatangan mantan pelatih Johor Darul Ta’zim ini membuktikan jika ego yang berlebihan dipelihara maka itu bukan kebaikan dan justeru menjadi penghambat kemajuan sebuah tim.
Dia bangun kebersamaan terlebih dahulu sebelum menerapkan strategi hingga seluruh punggawa mengerti tanpa kebersamaan kerugian akan selalu didapat. Kemudian hal itu disdari hingga mereka buang jauh-jauh demi klub yang mereka bela.
Baca Juga : Gelandang Serang Andalan PSS Berpeluang Dimainkan Sejak Awal saat Lawan Persib
Rasanya bohong besar jika tak ada kebersamaan yang tercipta bisa mungkin tim ini takkan pernah bangkit dari keterpurukan yang terjadi. Kemarin eksistensi Persib memang dipertaruhkan di jagat sepak bola nasional.
Kini badai telah berlalu walaupun ujian di depan mata pada putaran kedua takkan bisa dikatakan mudah. Tim-tim di Liga Indonesia I ini akan berusaha mengalahkan untuk menjegal klub kebanggaan warga Bandung dan Jawa Barat ini untuk meraih hasil yang terbaik tanpa terkalahkan.
Secara fakta dan dinamika yang terjadi, keegoan pemain yang ada jelas tidak bisa dikesampingkan. Tentunya mereka ingin bersaing mendapatkan posisi utama dalam tim. Barangkali Bojan Hodak mampu memberi pengertian dengan keunggulan dan kelemahan masing-masing pemain.
Kita bisa melihat ada pemain yang justeru diturunkan di babak kedua dengan menit bermain tidak lebih dari 45 menit. Itu semacam kartu truf pelatih asal Kroasia ini sebagai senjata ampuh memperdaya lawan.
Buktinya Bojan kadang menjadikan Ciro Alves, David Da Silva, Frets Butuan atau Ezra Walian malah menjadi pemain cadangan begitu pula pemain ini lainnya. Namun saat diturunkan mereka menjadi supersub dan bisa menyelamatkan Persib dari kekalahan bahkan mampu memenangkan pertandingan.
Baca Juga : Termasuk Levy Madinda, 3 Jebolan Liga Malaysia Ini Dinilai Sukses Berkarier di Indonesia
Contoh nyata, Frets Butuan dan Ezra Walian yang diturunkan di babak kedua ternyata mampu menjadi pembeda dan menjadi penyelamat Maung Bandung dari kekalahan saat melawan Pesut Etam.
Menariknya, pemain yang ada seolah memahami perannya masing-masing saat Persib bertanding. Kebanyakan dari mereka menunggu kesempatan memerankan peran itu. Kini yang terpikir bagi mereka bukan banyaknya menit bermain. Kendati hanya diberikan waktu bermain yang tak begitu lama tetapi pemain yang bersangkutan menganggap menit itu sebagai golden time yang harus dimanfaatkan sedemikian rupa untuk memberikan sesuatu yang berarti bagi Persib dan bisa muncul sebagai pembeda saat pertandingan berlangsung.
Kebersamaan dalam tubuh tim kini semakin diartikan merupakan kondisi yang harus dijaga dan dipelihara sehingga para pemain paham dengan kondisi ini. Bojan Hodak memberi pengertian, saat pertandingan dia butuh pemain yang benar-benar siap. Artinya siap bertanding dan siap dijadikan pemain alternatif untuk membongkar kebuntuan yang terjadi saat bertanding.
Hebatnya, para pemain sudah memahami hal ini hingga mereka mampu menjabarkan apa yang diinginkan pelatih asal Kroasia ini saat dimainkan dan muncul dari bangku cadangan. 9 kali tidak mengalami kekalahan terjadi karena Bojan Hodak selalu memilih pemain yang tepat saat melakukan pergantian serta yang paling utama, entah dengan cara apa pelatih ini membangun kebersamaan hingga pemain bisa mengatur egonya demi tujuan tim yang hendak dicapai di setiap pertandingan.
Baca Juga : Isu Perombakan Iringi Persiapan PSS Hadapi Persib di Pekan 17 Liga 1 2023-2024
Kondisi ini harus terus dipertahankan di putaran kedua nanti mengingat membangun semua ini bukanlah hal yang mudah. Tentu saja ini memang tugas Bojan Hodak untuk mengingatkan para pemain yang dilatihnya. Semua ingin hasil yang terbaik dan hal itu akan tercapai melalui kebersamaan yang dibangun serta melalui upaya kerja keras dari semuanya sehingga rekor tak terkalahkan akan mampu dipertahankan.
Putaran kedua sebentar lagi akan bergulir dan semoga saja kejutan-kejutan itu akan kembali muncul dari Maung Bandung dan Bojan Hodak hingga pada akhirnya Persib bisa mengakhiri kompetisi ini dan keluar sebagai juaranya.**
Penulis: Deffy Ruspiyandy, Bobotoh Nu Sok Gogorowokan Lamun Lalajo PERSIB di harepeun TV
ATTENTION: Bagi bobotoh yang suka menulis bisa mengirimkan tulisan ke email republikbobotoh@gmail.com, tulisan akan dimuat di kolom GOROWOK BOBOTOH.
CATATAN: Rubrik GOROWOK BOBOTOH memuat tulisan artikel opini dari pembaca, Redaksi REPUBLIKBOBOTOH.COM tidak bertanggung jawab atas isi tulisan yang sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis.
Kritik dan saran kirim ke republikbobotoh@gmail.com.**