Goran Paulic. (Adam Husein/Republikbobotoh)
REPUBLIK BOBOTOH - Asisten pelatih Persib Bandung, Goran Paulic, bicara soal dominasi striker asing di kompetisi sepak bola Liga Indonesia.
Barisan penyerang lokal saat ini, seolah tenggelam dan kalah pamor dari para penyerang impor. Hanya beberapa nama striker lokal yang mengorbit, sisanya seperti jadi 'pemanis'.
Persib sendiri sudah sejak lama tidak memiliki sosok striker lokal yang oportunis dan tajam. Padahal dalam sejarahnya, Maung Bandung, kerap melahirkan penyerang andal.
Seperti di era Perserikatan hingga Liga Indonesia, ada nama Sutiono Lamso dan Kekey Zakaria. Kemudian pada era Indonesia Super League (ISL), Persib sempat memiliki Ferdinand Alfred Sinaga.
Baca Juga : Resmi Bertahan, Sampai Kapan Kontrak David da Silva di Persib?
Situasi serupa juga dihadapi dan dialami klub lain, yang cenderung lebih mengandalkan penyerang asing ketimbang lokal. Goran Paulic memandangnya sebagai masalah yang besar untuk sepak bola Indonesia.
"Ini adalah masalah yang besar, bukan hanya di Asia Tenggara tapi di seluruh Asia pada dasarnya karena ada jarak yang lebar antara penyerang lokal dengan asing," kata Goran Paulic, belum lama ini.
"Terutama dari komponen fisik, penyerang dari Asia tidak begitu kuat, kurang tinggi dan besar, itu yang membuat kebanyakan klub ketika membeli pemain baru, pemain itu adalah striker asing. Ini menjadi pilihan pertama dari setiap klub," ujarnya.
Baca Juga : Teddy Buka Suara soal Persib Bidik Asnawi, Begini Katanya
Meski demikian, Goran Paulic melihat ada beberapa striker lokal yang memiliki prospek bagus. Di Persib sendiri ada penyerang lokal, Ridwan Ansori. Tetapi hingga sekarang masih kesulitan mendapatkan tempat.
"Saya melihat ada beberapa striker lokal yang bagus, tapi keseringan dari mereka dimainkan sebagai second striker. Lalu yang jadi alasan kenapa mengutamakan striker asing adalah karena mereka lebih agresif dan juga lebih bertanggung jawab," ungkapnya.
"Tapi kami juga mempunyai striker lokal yang bagus, tapi masalahnya ketika dia masih kecil, harus ada perkembangan yang bagus. Misalnya sepuluh tahun lalu, ketika ada satu striker dengan talenta bagus, kita harus mengembangkan dia dengan benar," tuntasnya.**