Bobotoh memberikan dukungan di Stadion GBLA ada laga Persib vs Persik, Minggu 10 Desember 2023. (Adam Husein/REPUBLIKBOBOTOH.COM)
REPUBLIK BOBOTOH - Tedi Ekek, salah satu pendiri komunitas bobotoh, Viking Persib Club (VPC), menyesalkan sikap manajemen Persib Bandung terkait perubahan hari jadi Maung Bandung dari 14 Maret 1933 ke 5 Januari 1919.
Sebab dalam mengambil keputusan mengubah hari jadi Persib, manajemen sebelumnya tidak melakukan sosialisasi dan melibatkan para sesepuh, budayawan serta tokoh sepak bola di Bandung.
Seperti diketahui perubahan Hari Jadi Persib ditetapkan manajemen klub setelah sebelumnya menerima hasil riset dari Tim Peneliti Universitas Padjadjaran (Unpad).
Baca Juga : Ini yang Dilakukan Fediansyah dan Ryan Kurnia Isi Libur Kompetisi
"Tidak beradab, tidak ada sosialiasi, tidak ada obrolan sama sesepuh, budayawan. Masih ada Pak Solihin GP, (keluarga) Oce Djunjunan, Ceu Popong, Dada Rosada, harusnya semua dilibatkan dulu sebeum mengambil keputusan mengganti hari jadi Persib," ujar Tedi Ekek kepada REPUBLIKBOBOTOH.COM.
Ditegaskan Tedi, mengubah Hari Jadi Persib harusnya merupakan keputusan yang sangat mahal dan harus benar-benar matang meski tim peniliti mengeklaim hasil risetnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
"Ini mahal kaitannya dengan Kota Bandung. Coba kalau menggelar pertemuan dulu mendiskusikan dulu, mensosialisasikan dulu, mungkin tidak akan jadi polemik, atau memang sengaja membuat polemik ini agar jualannya lebih laku lagi," ujar Tedi.
Baca Juga : Goran Paulic: David da Silva Harus Dihentikan, Dia Sudah Lelah
Tedi tidak menampik situasi saat ini membuat dia khawatir bakal terjadi dualisme di Persib seperti yang pernah dialami klub-klub lain, contohnya Arema, Persebaya dan Persija.
Sebagai bobotoh dia percaya, Persib lahir pada tahun 1933, bukan 1919 seperti yang ditetapkan oleh PT Persib Bandung Bermartabat (PBB). Isu dualisme di Persib sebenarnya sempat mencuat ketika dualisme PSSI.
Di musim 2011-2012, Persib sempat berkompetisi di IPL sebelum memutuskan mundur dan gabung ke kompetisi ISL. Ketika isu, sayup-sayup mencuat kabar bakal dibentuk Persib 1933.
"Kekhawatiran pasti ada, kalau sampai terjadi dualisme, saya sebagai bobotoh, akan tetap mendukung yang Persib 1933," tuntasnya.**