Moussa Sidibe. (LIB)
REPUBLIKBOBOTOH.COM - Pelatih Persis Solo, Milomir Seslija, menaruh harapan besar kepada winger lincah asal Mali, Moussa Sidibe di laga kontra Persib Bandung.
Moussa Sidibe sebelumnya tampil moncer ketika Persis Solo mengandaskan Madura United FC dalam laga tunda pekan ke-21 Liga 1 di Stadion Manahan, Solo, Selasa 30 Januari 2024.
Dia memborong tiga gol alias hattrick saat Persis menaklukkan Madura United dengan skor 3-2 yang membawa Laskar Sambernyawa naik ke peringkat 12 klasemen sementara Liga 1 2023-2024.
Baca Juga : Bojan Hodak Beberkan Persiapan Persib Bandung Jelang Hadapi Persis Solo
Milo, sapaan Milomir Seslija, mengungkapkan, tiga gol yang diciptakan ke gawang Madura United seolah jadi pembuktian Moussa Sidibe yang sempat diinginkan fans Persis Solo untuk dibuang.
Tetapi Milo menegaskan, ini bukan semata-mata soal Sidibe karena yang dia inginkan adalah Persis bisa menunjukkan permainan secara kolektif dengan baik dan efektif.
"Ini bukan hanya soal Sidibe, di sepakbola semuanya bisa saja mencetak gol dan bukan hanya satu orang. Bahkan mungkin saja di pertandingan besok penjaga gawang yang mencetak gol, kita tidak pernah tahu. Kami bermain secara kolektif dan siapapun mungkin saja keluar sebagai pencetak gol," tegas Milo, Sabtu 3 Februari 2024.
"Dan yang saya tahu, sebelum saya datang, fans dari Persis ingin Sidibe keluar. Tidak ada yang senang terhadap performanya. Dan sekarang tiba-tiba bisa mencetak gol. Itu adalah pekerjaannya. Semua yang memiliki peluang harus bisa memanfaatkannya, tidak peduli apa posisinya," katanya.
Baca Juga : Ramadhan Sananta Dicoret dari DSP di Laga Persib vs Persis Solo
Milo mengatakan, ini juga berlaku bagi seluruh suporter sepak bola di Indonesia agar tidak selalu menilai kualitas seorang pemain hanya berdasarkan performanya dalam beberapa laga.
"Jika ingin memperbaiki sepak bola di Indonesia, kita tidak bisa menilai orang (pemain) dalam 1, 2 atau 3 pertandingan saja. Kita harus mengambil kesimpulan setelah satu tahun," ujarnya.
"Ketika di satu laga tidak bisa tampil dengan bagus tapi bisa saja tiba-tiba dalam satu laga mencetak tiga gol. Akan lebih adil untuk menilai seseorang hanya dari 1, 2 atau 3 laga saja, lebih baik jika menilainya setelah musim berakhir. Ini adalah cara yang tepat untuk membenahi sepak bola Indonesia," tuntasnya.**