REPUBLIKBOBOTOH.COM - Persib Bandung saat ini diakui sebagai salah satu tim sepak bola di Indonesia dengan kemampuan finansial mumpuni.

Dengan kemampuan finansial yang dimiliki, Persib diyakini bisa merekrut setiap pemain lokal dan asing terbaik yang beredar di Indonesia maupun luar negeri.

Tetapi jauh sebelum itu, Persib juga pernah mengalami fase, di mana kondisi keuangan klub serba pas-pasan seperti pada era Liga Indonesia ketika masih dikelola oleh Pemkot Bandung. Sebab sumber utama keuangan klub berasal dari APBD yang nilainya tergantung persetujuan dari DPRD Kota Bandung.

Itu dialami Persib ketika dalam persiapan menghadapi kompetisi Liga Indonesia musim 2001. Bahkan, saat itu Persib gagal mengontrak pemain asing incaran gara-gara tak mampu memenuhi permintaan gaji dan kontrak sang pemain.

Ceritanya, pada pramusim Ligina 2001, Persib berniat mengubah citra sebagai klub yang 'alergi' pemain asing dengan membuka keran perekrutan pemain impor.

Baca Juga : Sutanto Tan Optimistis Curi Poin di Markas Persib

Niat Persib tersebut ditunjukan dengan mengundang pemain asal Chili, Ariel Gutierrez yang berposisi gelandang serang untuk menjalani trial pada Desember tahun 2000. Ariel diketahui sebelumnya membela PSMS Medan di Ligina musim 2000.

Performa Ariel selama menjalani trial, baik saat latihan maupun uji coba, rupanya cukup sukses memikat hati pelatih Persib kala itu, Indra Thohir dan bobotoh.

Ariel kemudian digadang-gadang bakal dikontrak Persib sekaligus bisa menciptakan sejarah sebagai pemain asing pertama yang pernah membela Maung Bandung.

Tetapi harapan dan kenyataan berbeda, sebab Ariel akhirnya gagal mencapai kata sepakat dengan manajemen Persib yang ketika itu dipimpin oleh Wali Kota Bandung, Aa Tarmana.

Baca Juga : Bojan Hodak Petik Pelajaran dari Kekalahan Kontra Persis Solo di Putaran Pertama

Seperti dikutip dari dokumen Tabloid Bola edisi nomor 1.073 terbitan Jumat, 19 Januari 2001, Ariel gagal dikontrak karena Persib tidak menyanggupi permintaan gaji dan kontrak yang diminta eks pemain Colo-colo itu.

Ariel pun akhirnya memutuskan untuk kembali ke Medan membela PSMS dan berjasa membawa Ayam Kinantan menembus semifinal Ligina 2001, sebelum dikandaskan PSM Makassar lewat adu penalti.

Sementara Persib sendiri di Ligina 2001 tetap mengandalkan 100 persen pemain lokal, termasuk memanggil kembali dua pemain veteran, Yusuf Bachtiar dan Nandang Kurnaedi.

Awalnya kiprah Persib dengan kekuatan lokal diragukan banyak pihak bisa bersaing dengan tim-tim lain di Ligina 2001. Tetapi, polesan Indra Thohir membuat Persib bisa mematahkan semua keraguan.

Baca Juga : Jelang Persib vs Persis: Milo Sebut Fans Sempat Minta Moussa Sidibe Dibuang

Persib dengan modal materi pemain lokal yang dianggap pas-pasan, ternyata bisa lolos ke babak 8 besar setelah menempati posisi ketiga klasemen wilayah barat. Sayangnya Persib gagal lolos ke semifinal setelah di laga terakhir Grup A kalah 1-2 dari Persebaya lewat perpanjangan waktu.

Era pemain asing di Persib sendiri dimulai sejak Ligina 2003, ketika Maung Bandung dibesut pelatih asal Polandia, Marek Andrzej Sledzianowski, yang memboyong sejumlah pemain dari negaranya yakni Maciej Dolega, Piotr Orlinski, Mariusz Mucharski, dan Pavel Bocjian.

Namun seandainya keuangan Persib pada Ligina 2001 lebih mendukung, era pemain asing di Maung Bandung mungkin akan dimulai lebih cepat dan Ariel Gutierrez akan tercatat dalam sejarah sebagai pemain impor pertama yang pernah membela tim kebanggaan bobotoh itu.

Ariel Gutierrez sendiri oleh banyak pihak dianggap sebagai salah satu pemain terbaik asal Chili yang pernah beredar di kompetisi sepak bola Indonesia.**