Yana Umar saat menyaksikan pertandingan Persib di Stadion GBLA, Bandung. (Adam Husein/REPUBLIKBOBOTOH.COM)
REPUBLIKBOBOTOH.COM - Sanksi berat harus diterima Persib Bandung jelang hadapi Persija Jakarta pada pekan ke-27 Liga 1 2023-2024. Sanksi tersebut hadir setelah kerusuhan terjadi di laga kandang Persib Bandung kontra PSIS Semarang.
Dalam salinan keputusan Komite Disiplin PSSI bernomor 191/L1/SK/KD-PSSl/III/2024 tanggal 1 Maret 2024. Sanksi tersebut berupa denda sebesar Rp. 25 juta dan larangan menggelar pertandingan dengan penonton di laga selanjutnya versus Persija.
Hadirnya sanksi tersebut langsung dikomentari oleh Dirigen Viking Persib Club, Yana Umar. Ia menilai sanksi tersebut terkesan tidak adil karena kericuhan terjadi bukan diawali oleh bobotoh, melainkan oleh para pendukung tim PSIS.
Baca Juga : Bojan Hodak Buka Suara soal Sanksi yang Diterima Persib Jelang Laga Kontra Persija
"Ya, sangat disayangkan kalau misalkan benar itu terjadi. Kerusuhannya dimana, tidak ada kerusuhan (di dalam stadion). Itu yang rusuh diluar kan penonton kita (bobotoh) sedang nonton," tutur Yana.
"Yang bikin kerusuhan kan mereka (oknum suporter PSIS Semarang). 20 menit sebelum pertandingan selesai dia keluar bikin kerusuhan, sedangkan kita sedang menonton (di dalam stadion), di mana kerusuhannya?," ungkapnya.
Ia juga menambahkan sanksi ini tentu sangat memberatkan Persib karena akan menjamu Persija di laga klasik. Apalagi laga ini sangat dinantikan bobotoh dan para pecinta sepak bola Tanah Air.
Baca Juga : Persib Bikin RANS Kian Terpuruk, Ini yang Akan Dilakukan Francis Wewengkang
Yana berharap, Persib bisa mengambil kesempatan banding atas sanksi tersebut. Sehingga laga Persib vs Persija akan tetap bisa disaksikan bobotoh untuk mendukung tim kesayangannya.
"Lawan Persija harus banding dan bukti-buktinya perlihatkan bahwa di dalam stadion tidak ada kerusuhan. Masih aman-aman aja, selama pertandingan ada tidak yang ngaco, kalau saling ejek itu wajar namanya juga suporter,"
"Tidak adil lah, misalkan ada pendukung dari PSIS Semarang ya itu salahkan panpel dan pendukung PSIS Semarang. Dapat tiket darimana, harusnya itu, ditelusuri juga," tutupnya.**