Usai Tampil Baik Selama 90 Menit, Asnawi Merasa Frustasi

Usai Tampil Baik Selama 90 Menit, Asnawi Merasa Frustasi Asnawi dibantu pihak tim Ansan Greeners untuk menerjemahkan maksudnya - Sports-G

REPUBLIK BOBOTOH - Setelah melakoni laga debut dengan baik, mantan anak asuh Robert Alberts di PSM Makassar yang kini berada di tim Korea Selatan, Ansan Greeners, Asnawi Mangkualam Bahar, mengalami kendala ketika berhadapan dengan awak media di sesi jumpa pers usai laga kontra Yangpyeong FC.

Sebelumnya, duel sengit kontra Yangpyeong FC berhasil dimenangkan ansan Greeners melalui Shim Jae-min pada menit ke-62.

Gol tersebut sekaligus mengantarkan Ansan Greeners bisa melanjutkan ke fase berikutnya di Piala KFA.

Bermain dengan baik di laga tersebut, Asnawi mendapatkan kesempatan untuk melakukan jumpa pers sebagai perwakilan tim Ansan Greeners.


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


Sayangnya sesi jumpa pers tak berjalan lancar karena penerjemah Asnawi berhalangan hadir.

Semula, Ansan Greeners sudah menyediakan penerjemah bahasa Indonesia ke Korea Selatan.

Namun penerjemah yang juga berprofesi sebagai buruh paruh waktu itu tak menunjukan batang hidungnya karena trauma Covid-19 di lingkungan Ansan.

Penerjemah Bahasa Indonesia sebelumnya berstatus pekerja paruh waktu yang dipanggil oleh klub sewatu-waktu.

Dengan begitu, Ansan langsung memanggil penerjemah bahasa Inggris. Sayangnya Asnawi tak terlalu cakap dalam menggunakan bahasa Inggris dan pihak klub pun memutar otak agar pesan yang disampaikan Asnawi bisa tersampaikan.

Berkat bantuan gawai, akhirnya pihak klub coba menghubungi translater bahasa Indonesia ke Korea Selatan dan sesi jumpa pers berjalan dengan baik.

Namun di tengah-tengah sesi tanya jawab, terdapat suara anak kecil di dalam gawai yang digunakan untuk menghubungkan Asnawi dan penerjemah.

Ternyata, sang penerjemah merupakan ibu dari seorang anak dan ia meminta maaf kaena melakukan pekerjaannya sambil mengasuh anak.

"Saya minta maaf Saya harus mengasuh anak, jadi saya kseulitan menerjemahkan," ujarnya seperti yang dikutip dari Sports-G.

Sesi jumpa pers juga sempat tertunda karena suasana kurang kondusif. Akhirnya untuk mempersingkat waktu, pelatih Kim Gil-sik melakukan sesi konpers terlebih dulu.

Pihak klub akhirnya mendapat penerjemah baru untuk Asnawi. Namun masalah baru muncul ketika ia tak mengerti istilah sepak bola.

Ada beberapa hal yang tidak mampu dikuasai oleh penerjemah dan mendeskripsikan maksud dari Asnawi. Penerjemah gagal menyampaikan maksud Asnawi yang mengatakan dirinya suka bola suka mengirim bola silang (crossing).

"Saya suka mengirim umpan silang, menggocek dan menyerang," kata Asnawi sambil menunjukkan wajah frustrasi akibat penerjemahnya.

Asnawi yang frustasi mulai mengeluarkan gawainya dan menerjemahkan maksudnya kepada wartawan. Namun tak berselang lama, sesi jumpa pers itu berakhir.

"Saya sangat senang bisa bermain dalam pertandingan resmi," ucapnya

"Saya pikir sepakbola Korea punya jiwa kompetitif yang lebih tinggi dibanding Indonesia." tuntasnya. (Raffy Faraz Ramadhan)

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Editor: Dadi M

Piksi

Berita Terkini