SOS: Liga 1 Musim 2021 Lebih Rawan Match Fixing Gegara Ini

SOS: Liga 1 Musim 2021 Lebih Rawan Match Fixing Gegara Ini Ilustrasi Liga 1.

REPUBLIK BOBOTOH - Pengamat dan koordinator lembaga yang concern terhadap sepak bola nasional, Save our Soccer (SOS), Akmal Marhali khawatir kompetisi Liga 1 musim 2021/2022 rawan match fixing atau pengaturan skor.

Kekhawatiran itu dirasakan Akmal setelah Komite Eksekutif (Komeks) PSSI memutuskan Liga 1 musim ini tidak menerapkan sistem degradasi.

Menurut Akmal, peniadaan sistem degradasi bisa meningkatkan celah terjadinya match fixing. Di mana praktik kotor ini sebelumnya sudah menghantui sepak bola Indonesia.

Karenanya dia tidak setuju dengan keputusan Exco PSSI yang dalam rapat pada Senin 3 Juli 2021 memutuskan meniadakan degradasi di Liga 1 2021.

"Jika ini terjadi akan sangat buruk buat perkembangan sepak bola kita. Sejauh ini judi dan pengaturan skor menjadi penyakit kronis sampai akhirnya dibentuk Satgas Anti Mafia Bola," kata Akmal dikutip dari laman Republika.


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


Akmal yang juga dikenal seorang jurnalis itu, menyarankan PSSI kembali menggelar turnamen jika hanya ingin sekadar sepak bola nasional tetap bergulir.

Menurutnya kompetisi Liga tanpa sistem degradasi sama saja dengan turnamen apapun alasan di balik kebijakan tersebut.

"Tidak adanya degradasi tidak mencerminkan esensi kompetisi. Yang dikhawatirkan dengan tidak adanya degradasi itu, pemain atau klub bermain setengah hati. Seadanya saja. Sehingga kompetisi ini jadi tidak kompetitif," kata dia. (RB)

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Editor: M Taufik

Piksi

Berita Terkini