Produktivitas Gol Persib Masih Rendah, Robert: Kamu Tidak Bisa Menuntut Keajaiban Datang

Produktivitas Gol Persib Masih Rendah, Robert: Kamu Tidak Bisa Menuntut Keajaiban Datang Febri Hariyadi dalam laga uji coba Persib melawan Persika Karawang di Stadion GBLA, Sabtu 5 Juni 2021. (Official Persib)

REPUBLIK BOBOTOH - Pelatih Persib Bandung Robert Alberts, menilai produktifitas gol timnya masih rendah itu dilihat dari banyak peluang yang tercipta pada laga uji coba melawan Persika Karawang.

Dalam uji coba yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu 5 Juni 2021, Persib berhasil memenangkan laga dengan skor 5-2.

Sejak babak pertama Persib sudah mendikte lawannya, namun Persika mampu ke luar dari tekanan. Gol pembuka Persib baru lahir melalui Yasril pada menit ke-26.

Persika berhasil menyamakan kedudukan empat menit kemudian. Bahkan lima menit berselang, Persika justru mampu membalikan keadaan menjadi 2-1. Skor tersebut menutup babak pertama.

Pada babak kedua, tim asuhan Robert Alberts tampil lebih ngotot. Pangeran Biru akhirnya berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Ravil. Ia juga yang membawa Persib kembali unggul lewat gol kedua dan ketiganya.


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


Berhasil memperlebar jarak tak membuat Persib menurunkan tempo serangan. Alhasil, Febri Hariyadi sukses mencetak satu gol tambahan yang sekaligus menjadi penutup di laga yang berakhri dengan skor 5-2.

"Produktivitas masih ada di level yang rendah, jika dilihat dari jumlah peluang yang dimiliki baik di laga pertama maupun laga kedua,"

"Kami harus lebih tajam, harus bisa mencetak lebih banyak gol jika melihat kesempatan bagus yang dimiliki. Kami harus lebih percaya diri, lebih lugas di akhir," kata Robert usai laga.

Meski begitu, Robert tak mau beralasan rendahnya produktifitas gol tersebut lebih karena pemainnya belum memasuki fase latihan taktik dan strategi meyerang.

"Tidak, seperti yang saya katakan, kami bisa menghasiilkan banyak peluang yang berbahaya. Tapi di bagian akhirnya, mereka harus percaya diri," ujarnya.

Sebagai contohnya kata Robert ketika Febri Hariyadi di laga pertama sudah berada dalam posisi satu lawan satu dengan kiper. Dia mendapatkan peluang tersebut sebanyak empat kali dan hanya mencetak satu gol.

"Di tahap itu, untuk pemain sepertinya, seharusnya bisa mencetak tiga atau empat gol. Tapi sekali lagi, pemain tidak bermain selama satu tahun, lalu bermain di turnamen dan setelah itu tidak bermain lagi satu bulan."

"Itu tidak mudah bagi pemain dan kami harus memahami itu, karena kami juga bekerja setiap hari dengannya. Kamu tidak bisa menuntut keajaiban datang," tuntasnya. (Kris Andieka)

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Editor: Daddy

Piksi

Berita Terkini