Kedua tim bermain imbang 1-1 pada waktu normal dan babak tambahan, hingga berakhir lewat adu penalti dengan skor 3-2 .
Keberhasilan Italia merengkuh gelar juara Euro 2021 seakan menjadi malam yang sempurna bagi dua orang penting dalam skuat Gli Azzurri, Jorginho dan Mancini.
Ada beberapa alasan yang membuat kedua memiliki malam sempurna tepat setelah Italia mengamankan gelar juara Euro 2021.
Sebagaimana misal Jorginho yang akhirnya menjadi pemain paling beruntung yang bisa mengawinkan gelar juara Euro dengan trofi Liga Champions.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Gelandang Italia Jorginho merayakan setelah Inggris memenangkan pertandingan sepak bola final UEFA EURO 2020 antara Italia dan Inggris di Stadion Wembley di London pada 11 Juli 2021.
Jorginho sebelumnya telah membawa Chelsea memenangkan trofi Liga Champions pada musim 2020/2021.
Jorginho menjadi sosok vital di balik keberhasilan Chelsea mengalahkan Manchester City dalam partai final Liga Champions musim lalu.
Dalam jangka waktu kurang dari dua bulan, Jorginho akhirnya bisa mengawinkan gelar juara Liga Champions dengan trofi tak kalah manis yakni Euro 2021.
Ada sejumlah fakta menarik lainnya mengenai kemenangan Italia di Euro 2020.
1. Timnas Italia telah memenangan gelar Piala Eropa kedua mereka, dan yang pertama dalam 53 tahun. Ini adalah jarak terpanjang yang dialami oleh satu negara dan melampui penantian 44 tahun Spanyol dari 1964 hingga 2008.
2. Timnas Italia telah memenangkan gelar turnamen besar keenam mereka dengan rincian 4 trofi Piala Dunia dan 2 titel Euro. Di antara negara-negara Eropa, Italia hanya kalah dari Jerman yang sudah mengoleksi 7 gelar.
3. Timnas Inggris hanya memenangkan 22 persen dari adu penalti di turnamen besar. Itu merupakan rasio terendah dari negara Eropa mana pun yang terlibat di turnamen besar.
4. Timnas Italia mendapati diri mereka tertinggal dalam satu pertandingan untuk pertama kalinya di Euro 2020. Secara keseluruhan, mereka menghabiskan 65 menit tertinggal saat melawan Inggris di final.
5. Manajer Gareth Southgate telah membuat setidaknya satu perubahan pada sebelas pertama Inggris selama 37 pertandingan berturut-turut. Total, Southgate telah membuat 200 perubahan dalam waktu tersebut dan terakhir bertahan dengan sebelas pertama yang sama terjadi pada semifinal Piala Dunia 2018.
6. Melawan Timnas Italia, Harry Kane gagal melakukan tembakan atau menciptakan peluang mencetak gol untuk kedua kalinya dalam 61 penampilannya untuk Inggris. Sebelumnya, Kane juga gagal melakukan hal sama pada pertandingan persahabatan melawan Swiss di bulan September 2018.**
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Adam Husein | Editor: Daddy