Pelatih Persib Tak Bisa Berbuat Banyak, Meski 'Berontak' Tetap Patuh pada Keputusan

Pelatih Persib Tak Bisa Berbuat Banyak, Meski 'Berontak' Tetap Patuh pada Keputusan Pelatih Persib Robert Alberts. (Official Persib)

REPUBLIK BOBOTOH - Pelatih Persib, Robert Alberts tetap optimistis menatap kompetisi musim ini. Hanya saja untuk saat ini Robert mengesampingkan optismisme tersebut mengingat ada hal yang lebih penting, yakni kepastian kompetisi.

Robert menjelaskan kompetisi sepak bola Indonesia sudah terlalu lama berhenti karena situasi pandemi Covid-19. Ia menilai sudah saatnya kompetisi sepak bola berjalan beriringan dengan situasi saat ini.

"Covid tidak pernah menghilang, mulai menyerang pada Maret 2020, Covid masih ada pada September 2020 dan kini Covid juga masih ada di sini, bahkan juga di dunia. Negara lain sudah mengambil tindakan untuk menangani ini, olahraga profesional masih bisa berlangsung meski ada Covid," kata Robert belum lama ini.

Robert tetap mengakui bahwa Covid memang sangat mematikan dan sudah merenggut banyak korban. Akan tetapi banyak upaya yang sudah dilakukan pemerintah meski pada akhirnya pandemi masih tetap ada dan kompetisi tak kunjung bergulir.

"Memang benar orang-orang bisa terpapar, karena Covid masih ada di sana, orang masih bisa terpapar meskipun sudah melakukan segala macam upaya untuk melindungi diri dan tim," ujarnya.


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


"Tapi semua harus menghadapinya, ini bagian dari situasi yang harus diterima. Sebagai atlet profesional dan orang yang berkecimpung di olahraga, kami paham apa yang dibutuhkan, disiplin dan mengukur kesehatan," imbuhnya.

Dengan kembali ditundanya kompetisi, tentu memberikan dampak yang kompleks bagi masyarakat. Pasalnya, banyak masyarakat yang sangat menantikan bergulirnya kompetisi sebagai sarana hiburan.

"Orang-orang juga kembali kehilangan harapannya, kami orang-orang yang harus menderita, orang-orang yang hidup dari sepak bola dan punya tugas menghibur jutaan masyarakat. Mereka yang membuat industri olahraga ini," tambahnya.

Kendati demikian, Robert tak bisa berbuat banyak. Pasalnya ia tak bisa banyak mengutarakan pendapat dan tetap menerima keputusan tersebut.

"Tapi kami hidup di lingkungan yang punya perbendaan pandangan dengan orang di belahan dunia lain. Dan jika kami berada di sini, maka kami harus menerimanya, kami harus melanjutkan itu," tuntas eks pelatih PSM itu.**

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Penulis: Raffy Faraz | Editor: M Taufik

Piksi

Berita Terkini