Pemain Asing Era Ligina Kini Jadi Pelatih Top di Eropa Timur

Pemain Asing Era Ligina Kini Jadi Pelatih Top di Eropa Timur Miodrag Bozovic saat melatih klub papan atas Serbia, Red Star Belgrade. (crvenazvezdafk.com)

REPUBLIK BOBOTOH - Keputusan PSSI melebur kompetisi Perserikatan dan Galatama ke dalam wadah Liga Indonesia pada tahun 1994 menjadi tonggak sejarah penting dalam perkembangan sepak bola Indonesia.

Liga Indonesia jadi sejarah bersatunya dua kompetisi sepak bola, Perserikatan yang berlabel amatir tapi lebih unggul dalam fanatisme suporter dan Galatama yang dianggap 'Universitas-nya' sepak bola Indonesia karena berstatus semi-profesional yang menawarkan honor lebih besar kepada pemain.

Selain itu, Liga Indonesia juga menjadi momentum dibukanya kembali kiprah pemain asing. Di Indonesia keberadaan pemain asing sempat mewarnai kompetisi Galatama, tapi kemudian penggunaan pemain asing dilarang pada tahun 1983.

Salah satu pemain asing yang sempat beredar di Indonesia pada awal-awal kompetisi Liga Indonesia I musim 1994/1995 adalah Miodrag Bozovic, bek tangguh kelahiran Montenegro yang membela Pelita Jaya.

Jejak karier Bozovic tidak sembarangan, dia sebelumnya membela klub papan atas Serbia, bahkan saat itu juga cukup disegani di Eropa, Crvena Zvezda atau dikenal juga dengan nama Red Star Belgrade, juara Piala Champions Eropa musim 1990-1991.


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


Bozovic hadir di Indonesia bersama dua koleganya asal Serbia Montenegro, sebelum negara itu berpisah, yakni Dejan Glusevic dan Milorad Bojovic.

Sepanjang kariernya di Indonesia, Bozovic yan berposisi sebagai bek tengah dengan postur menulang, 196 sentimeter hanya bermain di satu klub, Pelita Jaya dari 1994 sampai 1996.

Setelah sekian lama tak terdengar, Bozovic saat ini ternyata terbilag cukup sukses menjalani karier sebagai pelatih. Dia termasuk salah satu pelatih yang cukup dihormati di kawasan Eropa timur.

Itu karena prestasinya yang terbilang mentereng ketika melatih klub di Serbia dan Rusia. Di antaranya membawa FK Crvena Zvezda atau Red Star Belgrade menjadi juara Superliga Serbia pada musim 2015-2016, hebatnya pasukan Bozovic juara tanpa kekalahan dan membawa FC Rostov jadi juara Piala Rusia musim 2013/2014.

Selain itu, beberapa kali dia juga dipercaya menjadi pelatih klub papan atas di kawasan Eropa timur, seperti Lokomotiv Moskow (Rusia) dan Dynamo Moscow (Rusia).

Terakhir kali, Bozovic melatih klub Liga Premier Rusia, PFC Krylia Sovetov Samara pada rentang 2018 hingga 2020.

Yang menarik sepanjang kariernya sebagai pelatih, Bozovic kerap didampingi mantan rekannya ketika membela Pelita Jaya, Milorad Bajovic sebagai asisten pelatih, termasuk saat menangani Red Star Belgrade.**

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Penulis: Taufik | Editor: M Taufik

Piksi

Berita Terkini