REPUBLIK BOBOTOH - Pelatih Persib, Robert Alberts mengaku, tak bisa percaya sepenuhnya terkait kabar kick off Liga 1 musim 2021/2022 yang rencananya digelar pada 20 Agustus 2021.
Menurutnya, ketidakpercayaan tersebut sangatlah wajar mengingat kekecewaan yang dirasakannya akibat banyak janji yang tak bisa direalisasikan oleh para pengambil kebijakan sebelum bergulirnya kompetisi.
Sebelumnya, sudah hampir 1,5 tahun kompetisi sepak bola Indonesia terhenti karena lonjakan kasus penularan Covid-19. Selama rentang waktu tersebut, ada banyak wacana tentang bergulirnya kompetisi yang pada akhirnya mengalami penundaan.
"Kami sudah tidak percaya apa pun lagi sekarang, kami punya hak untuk tidak percaya lagi terhadap janji-jani. Jika liga akan dimulai pada 20 Agustus, saya tidak yakin akan itu," ujar Robert kepada awak media pada Minggu, 25 Juli 2021.
Berkaca pada kasus sebelumnya, Robert menilai para pengambil kebijakan di sepak bola Indonesia tidak berperilaku adil terhadap timnas dan klub. Yang mana, Timnas Indonesia bisa melakukan perjalanan kemana saja, tanpa memikirkan aturan perjalanan.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Sedangkan klub yang notabene mensupport pemain untuk Timnas tidak diberikan hak-haknya karena terganjal pandemi. Bahkan, untuk latihan saja, beberapa tim harus terhambat karena tidak tersedianya sarana untuk digunakan.
"Ketika kami tidak bisa bermain sepakbola, tim nasional begitu mudah untuk pergi ke luar negeri dan menggelar pemusatan latihan, pergi dalam waktu yang lama di luar negeri," ungkap pelatih berusia 66 tahun itu.
"Saya juga mendengar mereka bisa melakukan perjalanan di dalam Indonesia ke area yang tidak lockdown. Saya mendengar ada kemungkinan digelar pemusatan latihan di awal Agustus dan pertanyaan saya di sini adalah 'jika ada kemungkinan pemusatan latihan timnas dan liga akan dimulai pada 20 Agustus, itu tidak adil untuk klub'," tambahnya.
Lebih lanjut, Robert menjelaskan para pengambil kebijakan sepak bola di Indonesia terlalu banyak mengumbar janji. Sehingga banyak tim yang kecewa dan akhirnya tidak percaya dengan rencana meggelar kompetisi tanggal 20 Agustus.
"Tapi untuk janji-janji, tidak, saya tidak percaya lagi apa pun. Kami harus menunggu liga akan benar-benar dimulai dan itu berbeda, kami akan mengumpulkan semua untuk berkumpul lagi," ujar Robert.
"Tapi seperti yang sudah saya katakan, tahun lalu liga sempat akan dimulai pada September tapi dua hari sebelum dimulai, seseorang berkata kami tidak bisa memberikan izin."
"Seperti yang saya katakan, ini benar-benar terjadi, negara lain sudah mulai menggulirkan liga dan pihak berwenang menyediakan protokol kesehatan. Tidak seperti di sini. Di sini sangat berbeda dan kami harus menerimanya," tutup Robert.**
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Raffy Faraz | Editor: M Taufik