REPUBLIK BOBOTOH - Keputusan Persik Kediri merektur mantan pemain timnas Indonesia U-19, Yudha Febrian di hari penutupan bursa transfer putaran pertama Liga 1 2021-2022, cukup mendapatkan sorotan publik sepak bola nasional.
Sebab, Yudha selama ini dikenal sebagai pesepakbola yang kerap melakukan tindakan indisipliner hingga membuatnya kehilangan posisi, baik ketika membela Timnas Indonesia U-19, Barito Putera maupun AHHA PS Pati FC.
Salah satu kasus yang membuat publik menyoroti tingkah laku Yudha di luar lapangan, adalah saat dia diduga melakukan pelecehan yang terungakp setelah perempuan yang jadi korbannya 'curhat' di media sosial.
Persik merekrut Yudha karena profil atau atribut permainannya sesuai dengan yang dicari yakni sebagai bek sayap kiri. Macan Putih kebetulan membutuhkan tambahan pemain di posisi bek kiri.
Pelatih Persik, Joko Susilo pun mengesampingkan label 'bad boy' yang melekat pada diri Yudha. Bahkan, mantan pelatih Arema itu, mengaku merasa tertantang untuk mengubah Yudha menjadi pemain yang dihargai karena kemampuannya di lapangan hijau.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
"Kami mengerti itu semuanya, tapi kembalikan Yudha itu anak kita, anak Bangsa Indonesia. Dia adalah anak kita meskipun bukan biologis, apakah ia tidak layak mendapat kesempatan," kata Gethuk, sapaan Joko Susilo, dikutip dari Bolasport.com, Selasa 15 September 2021.
"Mereka hanya melihat dari media sosial, lalu kita kembalikan bagaimana kalau itu adalah anak kandung kita. Saya rasa pelatih yang baik adalah bisa merubah jalannya pertandingan, tetapi pelatih yang hebat adalah yang bisa merubah jalannya hidup seseorang," ungkapnya.
Gethuk optimistis kemampuan dan skill Yudha bisa tereksplorasi bersama Persik hingga pemain asal Bogor itu, dapat memberikan dampak besar bagi Persik ke depannya.
"Saya anggap dia seperti anak saya, ayolah kita beri kesempatan. Bagaimana jika itu adalah saudara kita. Semua pemain Persik sudah saya anggap seperti anak saya sendiri," jelasnya
"Dalam dua hari sesi latihan kita coba dia beri endurance. Hasilnya dia yang tercepat, artinya saya melihat semangat untuk merubah menjadi lebih baik itu ada," pungkas Gethuk.**
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Taufik | Editor: M Taufik